BeritaKarawang.com - Sebuah minibus bernomor polisi B 7728 TX yang membawa 11 orang rombongan penari jaipongan dari Karawang, Minggu (30/5/2010), sekitar pukul 07.15 WIB, masuk jurang berkedalaman sekitar 10 meter di Jalan Raya Cikalong, Kampung Puncak Jaya, Desa Warungdoyong, Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur.
Dua orang tewas dalam perjalanan ke RSUD Cianjur dan 10 penumpang lainnya mengalami luka berat dan ringan. Dugaan kuat penyebab kecelakaan itu diakibatkan sopir yang mengantuk.
Informasi yang berhasil dikumpulkan menyebutkan, kendaraan minibus yang dikemudikan Ahmad Haerudin bin Rapiudin, 38, warga Kampung Kepuh RT 1/4, Desa Citarik, Kecamatan Tirtamulya, Kabupaten Karawang, rencananya akan mengisi acara hajatan yang lokasinya berada di sekitar perbatasan Kabupaten Cianjur dengan Kabupaten Purwakarta.
Sebelum mengisi acara di hajatan itu, selama tiga hari berturut-turut, para penari jaipongan yang tergabung dalam grup Sinar Galih ini sudah mengisi acara di beberapa kota. Sang sopir, Ahmad Haerudin bin Rapiudin, 38, dan salah seorang penari, Odah binti Karta, 26, warga Kampung Pagerlembang, Desa Purwajaya, Kecamatan Temparan, Kabupaten Karawang, meninggal dunia dalam perjalanan menuju RSUD Cianjur.
Sedangkan 10 penumpang lainnya mengalami luka berat dan ringan. Saat ini mereka masih dalam perawatan di RSUD Cianjur.
"Rencananya, setelah manggung di Bekasi, kami akan kembali mengisi acara yang lokasinya di sekitar perbatasan antara Kabupaten Cianjur dengan Kabupaten Purwakarta. Saya juga tidak mengetahui persis penyebab kejadian ini. Tapi kemungkinan besar karena sopir kelelahan dan mengantuk, sehingga melempar kemudi ke arah kanan," kata Oyah, 25, salah seorang penumpang selamat saat ditemui di RSUD Cianjur.
Kapolres Cianjur AKBP Wibowo melalui Kasat Lantas Polres Cianjur AKP Gatot Satrio Utomo membenarkan kejadian tersebut. Dugaan sementara penyebab kejadian itu karena sopir mengantuk.
"Sebelum masuk jurang, rombongan penari jaipongan ini sudah mengisi beberapa acara hajatan di berbagai kota. Diduga kelelahan dan mengantuk, sopir tak bisa mengendalikan kendaraan saat berada di sekitar lokasi kejadian," kata Gatot saat dihubungi melalui telepon selulernya, Minggu (30/5/2010).
Kejadian itu sudah ditangani Satlantas Polres Cianjur. (sumber: MediaIndonesia.com)
Dua orang tewas dalam perjalanan ke RSUD Cianjur dan 10 penumpang lainnya mengalami luka berat dan ringan. Dugaan kuat penyebab kecelakaan itu diakibatkan sopir yang mengantuk.
Informasi yang berhasil dikumpulkan menyebutkan, kendaraan minibus yang dikemudikan Ahmad Haerudin bin Rapiudin, 38, warga Kampung Kepuh RT 1/4, Desa Citarik, Kecamatan Tirtamulya, Kabupaten Karawang, rencananya akan mengisi acara hajatan yang lokasinya berada di sekitar perbatasan Kabupaten Cianjur dengan Kabupaten Purwakarta.
Sebelum mengisi acara di hajatan itu, selama tiga hari berturut-turut, para penari jaipongan yang tergabung dalam grup Sinar Galih ini sudah mengisi acara di beberapa kota. Sang sopir, Ahmad Haerudin bin Rapiudin, 38, dan salah seorang penari, Odah binti Karta, 26, warga Kampung Pagerlembang, Desa Purwajaya, Kecamatan Temparan, Kabupaten Karawang, meninggal dunia dalam perjalanan menuju RSUD Cianjur.
Sedangkan 10 penumpang lainnya mengalami luka berat dan ringan. Saat ini mereka masih dalam perawatan di RSUD Cianjur.
"Rencananya, setelah manggung di Bekasi, kami akan kembali mengisi acara yang lokasinya di sekitar perbatasan antara Kabupaten Cianjur dengan Kabupaten Purwakarta. Saya juga tidak mengetahui persis penyebab kejadian ini. Tapi kemungkinan besar karena sopir kelelahan dan mengantuk, sehingga melempar kemudi ke arah kanan," kata Oyah, 25, salah seorang penumpang selamat saat ditemui di RSUD Cianjur.
Kapolres Cianjur AKBP Wibowo melalui Kasat Lantas Polres Cianjur AKP Gatot Satrio Utomo membenarkan kejadian tersebut. Dugaan sementara penyebab kejadian itu karena sopir mengantuk.
"Sebelum masuk jurang, rombongan penari jaipongan ini sudah mengisi beberapa acara hajatan di berbagai kota. Diduga kelelahan dan mengantuk, sopir tak bisa mengendalikan kendaraan saat berada di sekitar lokasi kejadian," kata Gatot saat dihubungi melalui telepon selulernya, Minggu (30/5/2010).
Kejadian itu sudah ditangani Satlantas Polres Cianjur. (sumber: MediaIndonesia.com)