BeritaKarawang.com - Jelang hari kelulusan, sebagian guru sekolah resah, sementara sebagian siswa hura-hura. Kendati begitu, semua siswa yang telah mengikuti UN (Ujian Nasional) berharap bisa menerima hasil UN 26 April 2010.
Keresahan jelang hasil kelulusan UN ini diungkapkan Kepala SMAN 1 Rengasdengklok, H. Tarya Sukmana, Selasa (20/4/2010) pukul 10.23 WIB, dia cemas jika tahun ini ada siswanya yang tidak lulus, mesi tahun lalu lulus 100 persen.
Diketahui, hampir setiap hari terlihat sejumlah siswa konvoi berkendara motor sambil aksi corat-coret seragam. Mereka mengungkapkan hal itu sebagai pelepas cemas setelah tegang selama mengikuti UN.
Namun begitu, H. Tarya Sukmana memberlakukan sanksi bagi siswanya yang kedapatan aksi corat-coret seragam, jika siswa ini lulus tidak akan diberi ijazahnya selama 1 tahun, tapi hanya dikasih copian ijazah.
Dijelaskannya, penyerahan ijazah pada 25-26 Mei 2010, sedangkan bagi siswa yang tidak lulus UN akan mengikuti Ujian Ulangan 10-14 Mei 2010. Dan hingga sekarang, sekolah banyak menerima permintaan legalisir raport dan surat keterangan dari siswa, yaitu siswa telah mengikuti test kerja dan mendaftar di perguruan tinggi.
Kecemasan hasil UN pun diungkapkan Kepala SMK Ristek, Drs. Darsono Sumedi. Setiap UN, kata dia, pihak sekolah memang selalu resah, karena tiap lembaga pendidikan menginginkan siswanya sukses supaya mereka bisa melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi atau bekerja pada perusahaan. "Kita berharap 100 persen lulus," ungkapnya.
Untuk mencegah kemungkina siswa yang hura-hura, sejak UN berakhir beberapa waktu lalu, pihak sekolah telah mensweeping siswanya yang membawa pilok dan senjata tajam.
"Lama kelamaan kebiasaan ini (aksi corat-coret usai UN, red) akan punah, sekarang tinggal sekolah masing-masing untuk mengingatkan hal pada siswanya," kata Darsono. (*)