BeritaKarawang.com - Target produksi pangan daerah tahun 2010 ini bakal aman dengan hasil produksi pertanian yang memiliki selisih sekitar 5 ton/Ha. Dengan jumlah selisih sebanyak itu, petani akan memiliki hasil dua kali lipat dibanding hasil rata-rata yang hanya 6 ton/Ha.
Demikian kata Kepala Dinas Pertanian dan Perhutanan Kabupaten Karawang, Ir. Nachrowi M. Nur, saat mengikuti panen raya perdana demplot Petro, Jum'at (9/4/2010) di Kantor BPP Kecamatan Rengasdengklok.
Dia menjelaskan, akibat bencana banjir yang melanda daerah Karawang, Dinas Pertanian dan Perhutanan Kabupaten Karawang mencatat data kerugian di sektor pertanian hanya 800 Ha dari luas lahan keseluruhan.
"Jadi, kami pun berani menjanjikan target tahun ini bisa tercapai, bahkan bisa lebih jika produksi petani di Karawang menggunaan pupuk hayati ini (Petro, red),"ungkapnya.
Dijelaskannya, pupuk Petro ini merupakan angin segar yang dia maksud, pupuk hayati 'Petrobio' sebagai salah satu pupuk hayati yang baru saja eksis dalam industri pertanian sekaligus memperluas jaringannya ke wilayah Karawang, Jawa Barat.
Di tempat sama, Area Manajer Petrobio, PT Petrokimia Kayaku sektor Jawa Barat-Pantura-DKI dan Banten, Ir. Subarjono memaparkan, fungsi pupuk hayati Petrobio dimunculkan ke pasaran setelah melalui riset dan analisa pembuktian yang teruji.
Jika hasil rata-rata panen petani Karawang hanya 6-7 ton/Ha, Petrobio bisa mencapai lebih dari itu. Dia memilih Karawang, karena daerah ini lumbung padi terbesar di Jawa Barat. (*)