BeritaKarawang.com - Abrasi di Desa Cemaranjaya, Kecamatan Cilebar seakan tidak bisa ditanggulangi. Ratusan tambak dan bahkan akses jalan aspal kini mulai terputus.
Beberapa warga yang bermukim di sepanjang pesisir pantai Cemarajaya mengaku, tidak memiliki tempat lain untuk pindah, karena di pantai ini ia membuka usaha warung kopi untuk para pengunjung objek wisata pantai Cemara.
Diantara warga setempat, jika mereka pindah untuk menghindari air pasang laut, biasanya akan kembali setelah kondisi laut mulai membaik. Biasanya, saat angin barat datang, air laut menjadi pasang.
Kejadian air laut pasang ini kerap mengganggu ketenangan warga, mereka mengaku tidak bisa tertidur nyenyak setiap malam. Bahkan tiap malam mereka selalu terbangun untuk melihat kondisi air laut, khawatir terjadi pasang dan menggenangi rumah.
Warga berharap, pemerintah merelokasi rumah warga yang menjadi langganan banjir air pasang. Namun begitu, di area pemukiman warga, terdapat lokalisasi bernama, di sana terdapat warung remang-remang dan tempat mangkal para PSK (Pekerja Sek Komersial).
Bahkan, beberapa diantara tempat lokalisasi telah roboh diterjang air pasang. Kendati aktifitas lokalisasi masih terlihat, namun berdasarkan pengamatan, Selasa (13/4/2010) siang, lokalisasi tersebut mulai di tinggalkan PSK. Demikian halnya dengan jumlah kunjungan lelaki hidung belang. (**)