• Jelajahi

    Copyright © KarawangNews.com - Pelopor Media Online di Karawang
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Lolos Banjir, Akhirnya Petani Bisa Panen

    Rabu, 03 Maret 2010

    BeritaKarawang.com - Setelah lolos dari ancaman banjir, para petani Kampung Kaceot, Kelurahan Tunggak Jati, Karawang mulai memanen padi. Panen padi dilakukan tidak secara serempak, akan tetapi harga gabah tetap menurun. Pembelian gabah di dominasi tengkulak dalam penentuan harga dan kualitas gabah yang kurang baik membuat harga gabah anjlok.


    Harga gabah pun diketahui turun di bawah harga pembelian pemerintah. Ahmad (46), petani di Desa Kaceot Kelurahan Tunggak Jati, Karawang, yang memanen padi sejak dua minggu lalu, mengungkapkan, harga gabah kering panen (GKP) beberapa hari terakhir tak lebih dari Rp 2.400 sampai Rp 2.600 per kilogram.


    Harga itu jauh lebih rendah dibandingkan dengan harga pada musim panen sebelumnya yang mencapai Rp 3.300 per kg."Kondisi gabah memang kurang bagus. Banyak hujan, banyak air, sehingga harganya jatuh. Pedagangnya ngasih harga cuma segitu," kata Soleh, Senin (2/3/2010) sore.


    Masa tanam musim rendeng tahun ini memang kurang menggembirakan bagi sebagian besar petani padi di Kaceot. Pada awal musim tanam, hujan deras mengguyur dengan intensitas cukup tinggi. Sebagian lahan bahkan terendam banjir. Menjelang panen, curah hujan juga masih tinggi. Akibatnya, kandungan air dalam gabah tinggi. Bahkan, banyak padi yang hampa meskipun tangkainya subur.


    Suherman (55), petani lainnya di Kampung Kaceot Kelurahan TUnggak Jati, mengatakan, ia bahkan hanya mendapatkan harga jual gabah Rp 2.350 per kg. Kaceot termasuk wilayah yang mengalami banjir terparah pada awal musim hujan lalu. Akibatnya, kualitas panen kurang. "8 Hektar area pasawahan di samping pom bensin Kaceot merupakan area langganan banjir. Apalagi kami tak bisa mengeringkan gabah setelah panen karena hujan terus. Tengkulak membeli dengan harga murah karena yang kami jual gabah yang masih basah," kata Suherman.


    Dengen begitu,m panen kali ini, suherman mengaku rugi. Pasalnya, harga gabah di beli oleh tengkulak tidak sesuai yang di harapkan. "Biasanya di jual sampai Rp 3.300. kini hanya di jual Rp 2.400," katanya.


    Sementara itu, salah satu tengkulak yang menolak menyebutkan namanya kepada koran ini membenarkan perihal harga gabah petani yang anjlok. Selain karena kualitas padi yang buruk, kejatuhan harga juga disebabkan pihaknya harus menambah biaya untuk mengeringkan gabah yang basah.


    "Tengkulak pun menghitung keuntungan mereka yang turun karena butuh waktu dan biaya untuk pengeringan gabah. Di tingkat petani, saat ini ada gabah yang dibeli dengan harga Rp 2.300 per kg," katanya. (guh/get)


    Kolom netizen

    Buka kolom netizen

    Lentera Islam


    Hai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al Baqarah: 153)

    Berita Terbaru

    lingkungan

    +