BeritaKarawang.com - Upacara Peringatan Hari Amal Bhakti Departemen Agama Ke-64 Tingkat Kabupaten Karawang di Lapang Karang Pawitan, Senin (4/1/2010) berlangsung sangat meriah. Hal ini karena upacara peringatan tersebut dipadukan dengan unjuk kemampuan membaca dan menulis Al-quran seribu siswa SD yang telah mengikuti program esktrakurikuler Metode Al-Jabari 32 Hari.
Bupati Dadang S. Muchtar dalam kesempatan tersebut menjelaskan, Peringatan Hari Amal Bhakti Depag kali ini lebih semarak bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnnya. Hal ini karena peringatan ini juga diwarnai dengan adanya unjuk kemampuan dari para siswa SD sekabupaten Karawang yang telah mengikuti program esktrakurikuler Al-Jabari 32 Hari.
Lebih lanjut Bupati mengatakan, kehadiran mereka dalam kegiatan ini adalah untuk menunjukkan sejauh mana keberhasilan program ekstrakurikuler Al-Jabari 32 Hari yang digagas sejak tahun 2008 dan 2009 oleh Pemerintah Kabupaten Karawang yang bekerjasama dengan sebuah yayasan pendidikan Alquran. "Keberhasilan program ini dapat dilihat dengan mengetes secara langsung para peserta tersebut hari ini," imbuhnya.
Bupati melanjutkan, program ini pada awalnya telah diujicobakan di 8 SD yang ada di Kabupaten Karawang untuk para siswa kelas 6. Keberhasilan hasil ujicoba tersebut selanjutnya diterapkan pada seluruh siswa kelas 6 SD yang ada di Kabupaten Karawang. "Saat ini jumlah peserta yang telah mengikuti program tersebut mencapai 7.61 siswa." lanjutnya.
Bupati menambahkan, program ini merupakan salah satu upaya Kabupaten Karawang dalam membangun ahklak manusia yang mulia. Termasuk diantaranya dengan harapan para TKI asal Kabupaten Karawang yang jumlahnya mencapai 4-5 ribu orang per tahun dapat memiliki kemampuan membaca dan menulis. "Dengan demikian tidak ada lagi TKI kita yang babak belur," selorohnya.
Di sisi lain, terkait kekhawatiran para pengelola madrasah terhadap berkurangnya minat para siswa belajar di madrasah seiring dengan adanya program ekstrakurikuler tersebut, Bupati mengharapkan agar para pengelola madrasah untuk tidak khawatir. "Melainkan madrasah-madrasah yang ada akan tetap berfungsi dan harus maju cepat," tambahnya.
Pembina Yayasan Al-Jabari, Drs. H. Yusuf Sodik, MM menjelaskan bahwa metode Al-Jabari merupakan bimbingan praktis membaca dan menulis Al-Quran. Pelajaran pertama dalam metode ini adalah tanda fattah dengan lafal A, sebagamana arti dari kata Jabar dari bahasa Parsi yang berarti fattah. Hal ini diulang terus sehingga dalam 2-3 kali pertemuan sudah hapal.
Selanjutnya akan disusun olahan kata-kata dan secara otomotis olahan kata tersebut dapat dimengerti.
Yusuf yang juga mantan Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Jawa Barat tersebut menambahkan, arti Jabar lainnya adalah singkatan dari Jawa Barat, yang berarti metode ini diterbitkan di Jawa Barat."Metode ini bukan metode mambaca huruf Arab, tetapi membaca dan menulis Alquran sehingga selesai pelajaran ini dapat dilanjutkan dengan membaca Alquran," tambahnya.
Ketua Yayasan Al-Jabari, Lilis Karyawati, S.Ag menambahkan, metode ini dikembangkan oleh tiga orang pakar dibidangnya, yaitu diantaranya adalah ahli Alquran, Kaligrafer Eksibisi ASEAN, serta Qori Internasional, dimana ketiganya merupakan warga asli Karawang. "Dengan demikian metode ini dikembangkan sesuai dengan kaidah-kaidah yang harus diperhatikan dalam membaca dan menulis Alquran," tambahnya.(*)