BeritaKarawang.com - Wakil Presiden Boediono melakukan kunjungan kerja ke dua lokasi kegiatan PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) Mandiri di Kabupaten Karawang, Kamis (17/12/2009) siang. Kunjungan ini salah satu upaya pemerintah untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan PNPM Mandiri di daerah.
Kedua lokasi yang dikunjungi oleh Wakil Presiden tersebut adalah kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Anggadita Kecamatan Klari dan kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan di Desa Pulojaya Kecamatan Lemahabang.
Pada kesempatan bicara, Boediono mengatakan, pihaknya telah berencana sejak lama untuk melihat secara langsung apa yang terjadi dalam pelaksanaan program PNPM Mandiri di lapangan. "Hal ini karena program tersebut merupakan salah satu program unggulan, oleh karena itu, kami ingin mendengar secara langsung dari masyarakat terkait apakah program tersebut bermanfaat ," jelasnya.
Wapres melanjutkan, hal ini dilakukan untuk mengevaluasi kembali keberadaan program PNPM Mandiri kedepan. Apabila terdapat kendala perlu ada penyempurnaan, ataupun program tersebut perlu ditingkatkan bila dianggap berhasil.
Keberadaan program ini adalah untuk mendorong masyarakat agar memiliki inisiatif, berembuk dan melaksanakan sendiri pembangunan yang mereka perlukan dengan didampingi oleh konsultan. "Sehingga pembangunan tidak langsung dari atas, melainkan hasil rembukan masyarakat," tuturnya.
Dia menegaskan, dalam kesempatan ini dirinya ingin lebih banyak mendengar langsung dari masyarakat terkait apa yang terjadi dalam pelaksanaan program PNPM di lapangan. Untuk itu, masyarakat diharapkan dapat menyampaikan secara langsung pendapat mereka. "Insya Allah akan kita catat dan kita respon untuk perbaikan program dimasa yang akan dating," tambahnya.
Bupati Karawang, Dadang S. Muchtar dalam kesempatan tersebut mengatakan, berdasarkan hasil evaluasi, keberadaan program PNPM di Kabupaten Karawang dirasakan telah berhasil dan banyak bermanfaat bagi masyarakat. Namun demikian, dirinya masyarakat penerima dana PNPM hendaknya menyampaikan secara langsung dan jujur kepada bapak Wapres.
"Saya minta pernyataannya yang disampaikan benar, jangan ABS atau main sabun," pesannya.
Bupati menjelaskan, sepanjang tahun 2007 hingga tahun 2009, Kabupaten Karawang mendapatkan alokasi dana PNPM Mandiri Perdesaan mencapai Rp 41 miliar. Jumlah tersebut masih kalah apabila dibandingkan dengan alokasi dana pembangunan ekonomi kerakyatan yang dikucurkan Pemkab Karawang pada tahun 2009, yaitu sebesar Rp 45 miliar.
Sedangkan untuk tahun 2010, Pemkab Karawang mengalokasikan dana pembangunan ekonomi sebesar Rp 61 miliar. "Dimana Rp 11 miliar diantaranya merupakan dana cost sharing dari APBD II untuk program PNPM," jelasnya.
Salah seorang perwakilan masyarakat penerima dana PNPM Mandiri, Ibu Tin dari Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Anggadita menyatakan, pihaknya sangat senang dengan adanya program ini karena kelompoknya telah berhasil memperbaiki jalan yang rusak serta mengganti timbangan padi di posyandu dengan timbangan khusus untuk bayi dan timbangan kaki. "Selain itu, sarana air bersih pun kini tersedia di wilayah kami," jelasnya.
Ditambahkan Tin, dia mendapatkan bantuan dana bergulir PNPM Mandiri sebesar Rp. 500 ribu. Dana tersebut selanjutnnya digunakan untuk meningkatkan modal usahanya berjualan gorengan di sekolah. "Alhamdulillah saat ini bantuan dengan bunga 2 persen tersebut sudah lunas, dan saya sudah bisa menabung untuk biaya anak-anak sekolah," imbuhnya.
Salah satu konsultan PNPM Mandiri, Jejen Zaenal Mustofa menambahkan perguliran dana PNPM yang dikoordinasikannya telah menampakkan hasil yang cukup menggembirakan. Dari dana awal sebesar Rp 54 juta, saat ini telah terjadi perguliran hingga mencapai Rp. 150 juta. "Hal ini tidak mengada-ada dan ada pembukuannya," ujarnya seraya menunjukkan buku tersebut kepada Wapres dan Bupati.
Sementara itu, Boediono dalam kesempatan tersebut menyerahkan secara simbolis alokasi dana PNPM Mandiri Tahun 2010 untuk Kabupaten Karawang. Total dana yang diberikan mencapai Rp 58 miliar, yang terdiri dari alokasi PNPM Mandiri Perdesaan sebesar Rp 54 miliar dan PNPM Mandiri Perkotaan sebesar Rp 3,9 miliar.
Wakil Presiden dalam kesempatan tersebut turut didampingi oleh Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, dan Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf. (*)