BeritaKarawang.com - Siti Nuryamah (24) binti Nasi Amon, Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Dusun Kobak Karim RT 13/04, Desa Kalangsuria, Kecamatan Rengasdengklok, Karawang, yang bekerja di Negara Arab pulang dengan tubuh penuh luka akibat siksaan majikannya. Selain mendapat siksaan, selama bekerja 7 bulan, upah bekerjanya selalu di tahan dan baru diserahkan ketika hendak kembali pulang. Kepada RAKA, Siti mengatakan, Ia mengalami siksaan sejak pertama kali menginjakan kaki di rumah majikannya hingga kepulangannya sekarang ini. "Saya disiksa hampir setiap hari. Jika ada Kesalahan-kesalahan kecil, majikan pun langsung memukul. Padahal, saya bekerja sudah sesuai dan selalu rapih meski hanya diberi waktu istirahat sangat sedikit. Saya bekerja dari jam 24.00 sampai 04.00 wib. Setelah itu, saya bekerja tanpa henti," kata Siti di rumahnya, Rabu (16/12/2009) sore. Akibat pukulan dan siksaan majikannya, ia mengalami luka lebam dan memar disekujur tubuh," jika menolak kemauan majikan, punggung saya pasti dipukul, atau tangan dipelintir. Padahal, saya menolak karena kemauan majikan lelaki, sering kali tidak pantas dipatuhi meski saya hanya seorang pembantu,"tegasnya. Ironisnya, ia pun harus menerima sisksaan dari kedua majikannya," karena kemauan majikan lelaki sangat nakal meski sering tidak dipatuhi, majikan yang wanita malah merasa cemburu dan menuduh saya sering mendekati suaminya. Bahkan, karena kecemburuannya saya seringkali disekap di dalam rumah selama berhari hari," ucapnya. Diketahui, dari pekerjaannya sebagai PRT (pembantu rumah tangga) ia mendapatkan upah sebesar 800 real,"saya digaji 800 real setiap bulannya. Namun, dari awal bulan saya bekerja gaji yang dijanjikan sering kali ditahan karena alasan itu."terangnya. Kemudian, ketika ada peluang untuk melarikan diri ia pun memanfaatkannya," saya pergi dari majikan ketika kedua majikan sedang tidak berada di rumah. Saya diterima di tempat agen TKI setempat untuk meminta pulang. Akhirnya, saya pun diperbolehkan dan di urus oleh agen itu hingga upah selama saya bekerja bisa diterima."jelasnya. Hingga kembali pulang ke rumah, siti mengalami luka lebam di sekitar pergelangan kaki, tangan, pinggang dan luka cambui di punggung."dengan keadaan seperti itu pun, saya diantar agen TKI setempat ke bandara hingga pulang ke Indonesia,"terangnya. Orang tua Siti, Nasi onam (55) didampingi istrinya, Ratna wati (48) menuturkan, anaknya berangkat ke saudi Arabia pada tanggal 28 mei 2009 lalu, dan kembali pulang lusa kemarin, Senin (14/12). Keberangkatan Siti diketahui melalui seorang perantara yang merupakan Kepala cabang pemberangkatan TKI, H. Toni, warga Desa Pasir mukti, Kecamatan Telagasari. Dengan nama perusahaan PT. Marsafar Intisar, jln Laut arafuru A6 no 3-4 jakarta timur."kami harap ada yang bertanggung jawab terhadap kondisi anak kami, karena selama ini siti telah menjadi tumpuan keluarga kami,"harapnya. (*) |
Berselancar lebih cepat.
Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka browser.Dapatkan IE8 di sini! (Gratis)