BeritaKarawang.com - Bertahannya PKL di Rengasdengklok sejak beberapa tahun ini bukan karena ketidak sadaran mereka, tapi karena tidak ada relokasi sebagai tempat usaha. Demikian kata aktivis KNPI Rengasdengklok, Nana Permana, Senin (30/11/2009) siang.
Dia mempertanyakan, apakah sudah ada tempat untuk merelokasi pedagang itu, jangan mebereskan masalah dengan memuculkan masalah lagi. Tidak ada konspirasi antara PKL dan pemerintah, tetapi hanya segelintir oknum yang memanfaatkan momen ini. Kalau ditertibkan, akan banyak pedagang kehilangan pekerjaan. "Disinilah saya pertanyakan fungsi pemerintah," tandasnya.
Namun demikian, Satpol PP Karawang sudah melakukan himbauan sebelum penertiban secara persuaif pada PKL dan ini dianggap sangat mendewasakan sikap masyarakat. Diketahui, sebelumnya Satpol PP Karawang selalu melakukan penertiban dengan cara refresif, menggusur dengan himbauan minim, sehingga sering ricuh.
Kata Nana, PKL merasa berterima kasih pada Satpol PP, karena sudah mulai melakukan sikap manusiawai, sehiggga dengan sendirinya PKL bisa berpikir untuk menertibkan diri.
Menyoal pernyataan LSM Kompak yang menyatakan ada oknum pemerintah yang melakukan pungli pada PKL, harusnya disebutkan oknum tersebut dengan lembaganya, dengan harapan ada tindakan tegas dari pimpinannya bahwa cara itu adalah cara kotor yang sangat tabu bagi pemerintah.
Kalau benar ada konspirasi antara PKL dan pemerintah, harusnya ketika ada relokasi PKL menolaknya. Ditegaskan Nana, apa yang disebut-sebut LSM Kompak tentang konspirasi mungkin kurang beralasan, tidak ada konspirasi antara PKL dan pemerintah. "Kalau PKL membayar retribusi kebersihan, apakah itu disebut pungli," jelasnya. (*)