BeritaKarawang.com - Bupati Karawang, Drs. H. Dadang S. Muchtar kembali didaulat untuk menceritakan pengalaman dan kiat-kiatnya penuntasan buta aksara di Kabupaten Karawang dengan menggunakan metode Innova Kreatif 32 Hari. Kali ini, Bupati menjadi nara sumber dalam Workshop Strategi Pemberantasan Buta Aksara di Jawa Timur yang di selenggarakan oleh Bappeda Provinsi Jawa Timur di Hotel Oval, Surabaya , Rabu (11/11).
Dalam workshop yang diikuti oleh para pejabat teknis Dinas Pendidikan se Jawa Timur tersebut, paparan Bupati Dadang S. Muchtar tersebut mendapatkan apresiasi yang sangat tinggi. Sejumlah peserta workshop langsung merencanakan untuk melakukan studi banding langsung ke Karawang dalam waktu dekat, dimana dua diantaranya bahkan meminta Bupati untuk pindah dan memimpin di daerah mereka.
Bupati Dadang S. Muchtar dalam kesempatan tersebut mengatakan, berdasarkan data BPS tahun 2005, di Kabupaten Karawang terdapat 117.710 buta aksara. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi telah memiliki program untuk pemberantasan buta aksara. Namun demikian, setelah dipelajari apa yang telah dilakukan tersebut tidak mencapai sasaran dan memerlukan waktu yang lama untuk menuntaskan seluruh buta aksara. "Padahal anggaran yang digunakan bermiliar-miliar," ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Bupati, Pemerintah Kabupaten Karawang melakukan ujicoba penuntasan buta aksara dengan lama belajar 20 hari di salah satu desa. Hasil ujicoba tersebut ternyata berhasil. "Dan berdasarkan hasil kajian pakar, yaitu Prof. Abin Syamsudin dari Universitas Pendidikan Indonesia dan DR. Megawati Santoso dari Institut Teknologi Bandung, terdapat sejumlah keunggulan dalam metode baru tersebut. " Para pakar selanjutnya memberikan nama Innova Kreatif bagi metode baru tersebut," lanjutnya.
Bupati melanjutkan, hasil kajian tersebut selanjutnya di konsultasikan kepada Departemen Pendidikan Nasional, dan menyatakan bahwa metode tersebut harus disempurnakan sehingga memenuhi standar kelulusan, yaitu mampu berhitung, membaca dan menulis tujuh kata, serta telah menempuh 114 jam pelajaran. "Akhirnya metode tersebut diperpanjang menjadi 32 hari," imbuhnya.
Bupati menjelaskan, dengan menggunakan metode tersebut Pemerintah Kabupaten Karawang telah berhasil menuntaskan 117.710 buta aksara tersebut dalam waktu 3 tahun. Dan setelah dilakukan penyisiran ulang, masih ditemukan 5.000 buta aksara yang keseluruhannya laki-laki. "Dengan demikian, hingga tahun 2009 terdapat 122.710 yang telah dituntaskan," tambahnya.
Bupati menambahkan, selesai menuntaskan buta aksara, Pemerintah Kabupaten tengah berupaya memberdayakan kelompok-kelompok belajar yang telah terbentuk. Mereka diberikan modal setelah sebelumnya diberikan pelatihan usaha oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Selain itu, untuk memelihara kemampuan membaca mereka, Pemerintah Daerah juga membangun taman bacaan masyarakat, serta menyediakan puluhan unit mobil dan motor perpustakaan keliling. "Untuk tahun 2010, Akan dibangun seluruh kantor desa, yang dilengkapi pusat kesehatan dan perpustakaan desa," tambahnya.
Kepala Bidang Sosial Budaya Bappeda Provinsi Jawa Timur, saat pembukaan workshop tersebut mengatakan, jumlah buta aksara di Provinsi Jawa Timur sangat banyak, yaitu mencapai 3 juta buta aksara. "Oleh karena itu, melalui workshop ini kami berupaya untuk mencari solusi mengatasi permasalahan tersebut," jelasnya. (*)