RENGASDENGKLOK, RAKA - Pedagang es, Sahrudin Bin Saban (57) warga RT 03/02 Dusun Krajan A, Desa Kertasari, Kecamatan Rengasdengklok ditemukan tewas tenggelam di saluran induk KW 15, Dusun Cikangkung, Desa Rengasdengklok Utara, Kecamatan Rengasdengklok, Sabtu (3/10) pukul 06.30 WIB.
Saat diperiksa tim medis Puskesmas Rengasdengklok diketahui ada luka memar di pelipis mata sebelah kiri, kemungkinan Sahrudin terbentur saat jatuh sebelum tercebur. Diceritakan kerabat Sahrudin, H. Ajum (39), sejak Sahrudin tidak pulang ke rumah sejak Jumat (2/10) lalu, semua keluarganya sempat mencari, karena ayah sembilan anak ini tidak biasnaya terlambat pulang dari pasar. Semua kerabat dan keluarga tercengang kaget ketika mendengar Sahrudin tewas.
Mayat Sahrudin pertama kali ditemukan warga yang melintas di tempat kejadian, penemuan itu langsung dilaporkannya ke rumah kepala Desa Kertasari yang lokasinya tidak jauh dari penemuan mayat tersebut. Sementara itu, Sahrudin terakhir terlihat Jumat (2/10) pukul 04.00 WIB, namun hingga sore dia tidak kunjung pulang. Diduga, Sahrudin tercebur akibat sakit kepalanya kambuh, karena dia diketahui mengidap penyakit darah tinggi. Keterangan keluarga, Sahrudin memang tidak bisa berenang.
Istri Sahrudin, Sukanah (49) menceritakan, suaminya setiap hari berangkat ke pasar pukul 04.00 WIB setelah Sholat Subuh, dia pergi ke pasar untuk belanja sayuran, karena Sukanah pun buka usaha kecil-kecilan di rumah sendiri sebagai pedagang gado-gado, sedangkan Sahrudin penjual es mambo keliling. "Sejak dia pergi ke pasar Rengdengklok hari Jumat pagi, ditunggu sehari tidak pulang," ujarnya sedih. (spn)