KARAWANG NEWS - Pesisir pantai utara Karawang rusak parah akibat terjangan air pasang sejak Minggu (18/10), dalam waktu sepekan itu, selain menggerus menggerus pantai, ombak pun memporak porandakan 6 rumah warga di Dusun Sukamulya, Desa Pusakajaya Utara, Kecamatan Cilebar, diantaranya 21 rumah terendam air laut dengan terus menerus diterjang ombak.
Terjangan ombak ini terjadi sekitar pukul 11.00 hingga 13.00 WIB, akibatnya jalan raya hampir putus. Sementara ini jalan dipenuhi sampah dan pasir laut. Selain itu, tanaman bakau sepanjang 1 km lenyap disapu ombak. Hingga Rabu (21/10) pukul 13.23 WIB, tidak ada upaya dari pihak Pemda Karawang untuk menangani kerusakan pantai. Padahal, kerusakan akibat terjangan ombak ini terjadi sejak tahun 2004 lalu. Warga setempat berharap pemerintah berupaya membuat pemecah ombak untuk mengatasi terjangan gelombang ombak.
Tahun 2004 lalu, Yayasan OISKA dari Jepang sempat memberikan bantuan berupa penanaman bibit mangrove sepanjang 1 km di pesisir pantai Desa Pusakajaya Utara ini, akibat tidak dirawat akhirnya tanaman itu musnah disapu ombak. Keterangan beberapa warga, kejadian ini mata rantai sejak beberapa tahun lalu, petani tambak enggan menanam dilahannya, hingga akhirnya pantai ini tidak memiliki 'green belt' dan kerusakan abrasi semakin pada dua-tiga tahun ini.
Warga setempat, Akam (48) mengatakan, rumahnya habis digerus abrasi, meski begitu dia tidak bisa mengungsi karena tidak memiliki tempat tinggal selain rumahnya yang hancur itu. Sedangkan Ajang (50) bersama keluarganya harus mengungsi untuk menghindari gerusan abrasi yang hanya berjarak dua meter dari rumahnya. "Kami mencari lokasi yang aman dari terjangan ombak yang terus menggerus pantai," ujarnya. (*)