RENGASDENGKLOK, RAKA - Penumpang angkot dari Tanjungpura menuju Rengasdengklok terusik kenyamanannya ketika ratusan tukang ojek dan becak memblokade jalan di depan terminal Rengasdengklok, kedua penarik jasa ini memaksa penumpang angkot itu turun.
Hal itu dilakukan kedua penarik jasa dengan dalih bagi-bagi rejeki dari penumpang yang diklaim adalah para pemudik dari luar daerah yang pulang kampung ke daerah utara Karawang. Namun, aksi kedua penarik jasa itu membuat penumpang tidak nyaman, terlebih di terminal ini tidak ada pengawasan dari pihak kepolisian. Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Karawang yang seharusnya bertanggungjawab menangani transportasi lebaran di Rengasdengklok seolah tutup mata.
Tampak, hanya 1-2 petugas Dishub yang berjaga di terminal ini, petugas itu pun berjaga seperti biasanya, tidak mengamankan jalur mudik, melainkan tetap meminta retribusi dari angkot trayek Tanjungpura-Rengasdengklok yang melintasi terminal Rengasdengklok. Beberapa warga menyatakan, jika Dishub beritikad memperbaiki transportasi Rengasdengklok, tentunya Dishub akan memberikan status yang jelas untuk terminal Rengasdengklok yang sudah lama diabaikan ini. Namun, terminal ini hanya difungsikan seminggu jelang lebaran saja, itu pun oleh tukang ojek dan becak yang memblokade angkot dengan menurunkan penumpangnya.
Dilihat, penumpang tampak kepayahan menghadapi kerumuman tukang ojek dan becak ketika angkot dipaksa masuk terminal Rengasdengklok. Apalagi, kedua penarik jasa itu memaksa penumpang turun. Bahkan tangan-tangan mereka sudah menarik-narik barang bawaan penumpang. Ditambah, bau keringat tukang ojek dan becak ini membuat ruangan angkot jadi pengap. Kondisi ini bukan hanya terjadi jelang Idul Fitri tahun 2009 ini saja, tapi sudah menahun. Dan Dishub tidak melakukan tindakan tegas terhadap status terminal ini.
Namun begitu, tukang ojek dan becak menyatakan kepada RAKA, Kamis (17/9) siang, meski terminal ini tidak ada, mereka tetap akan mangkal di tempat lain sekitar 1 atau 2 km dari pasar Rengasdengklok untuk memblokade angkot dan menurunkan penumpang. Namun, saat ini terminal Rengasdengklok yang masih ada dijadikan alasan mereka untuk menghentikan angkot dari arah Tanjungpura. Seperti dikatakan Ma'in (45) warga Kampungsawah, Kecamatan Jayakerta, dia bersusah payah rebutan penumpang di terminal ini untuk mencukupi kebutuhan lebaran.
Dipastikan, hari Jumat (18/9) ini, pemudik akan mulai berdatangan dari luar daerah dan kedua penarik jasa itu akan kebanjiran rejeki. Mengingat hari sebelumnya jumlah pemudik masih minim. Ada juga yang menduga, jumlah pemudik yang melewati terminal Rengasdengklok akan sedikit, karena mereka tahu jika di terminal itu tidak akan nyaman dan kurang aman. Pemudik cenderung memilih menghubungi keluarga mereka via handphone untuk menjemputnya di dalam terminal Rengasdengklok atau diluar. (spn)