RENGASDENGKLOK, RAKA - Dinas Peternakan Kabupaten Karawang menyita beberapa ekor ayam glonggongan di pasar Rengasdengklok, Selasa (1/9) siang. Ini hasil inspeksi mendadak Dinas Peternakan ke lokasi pedagang daging ayam di pasar tersebut. Inspeksi ini didampingi Muspika Rengasdengklok.
Diketahui, selama Ramadhan ini masyarakat lebih banyak memilih daging ayam dibanding daging sapi atau kambing, karena harga daging ayam lebih terjangkau. Daging ayam glonggongan ini beratnya sekitar 1,5 kg hingga 2 kg, daging ayam ini disuntik dengan air supaya beratnya bertambah dan harga jualnya mahal, karena ayam terlihat gemuk dan segar, setelah itu direndam air es. Banyak diantara pembeli yang tidak mengetahui tipu daya penjual ayam ini, tapi ketika ayam itu dimasak, barulah ketahuan setelah dagingnya mengeluarkan banyak air.
Seorang pedagang ayam di Pasar Rengasdengklok, Dadang (35) mengatakan, ia tidak mengetahui jika ayam yang dijualnya ini termasuk glonggongan, karena sepengetahuannya jika menjajakan dagangannya memang selalu direndam terlebih dulu dengan maksud agar ayam tersebut tetap segar tanpa campuran bahan kimia apapun.
Namun begitu, Kepala Desa Kertasari, Kecamatan Rengasdengklok, Mahpudin saat mengikuti sidak tersebut meminta supaya pemerintah menindak tegas para pedagang nakal daging ayam tersebut, yang jelas merugikan konsumen. Pembeli tertipu berat daging yang bersar, padahal sebenarnya daging ayam itu kecil. Terlihat besar karena daging itu disuntik air supaya gemuk.
Hasil sidak ini, aparat menyita beberapa daging ayam glonggongan dari para pedagang untuk di bawa ke laboraturium dan diperiksa kandungan bahan kimia yang terdapat pada daging ayam. Sidak ini sempat mengagetkan masyarakat yang tengah belanja di pasar, mereka menjadi tahu tentang ayam gelonggongan yang sebenarnya berat timbangannya sedikit, tapi pedagang memanipulasi dengan menaikan berat ayam dengan menyuntikan air ke daging ayam itu. (spn)