RENGASDENGKLOK, RAKA - Masyarakat Rengasdengklok meminta kepada Pemda Karawang supaya membuat hidran air di tengah pemukiman padat penduduk, terutama di dalam pasar. Hal itu dianggap penting untuk mencegah jika terjadi kebakaran. Selama ini, kendala yang selalu dihadapi PMK (Pemadam kebakaran) adalah air yang sulit dijangkau.
Padatnya pemukiman pun menjadi penyebab kebakaran meluas, karena kebakaran tidak bisa dipadamkan oleh puluhan ember air yang diambil warga dari sumur-sumur setempat dan sumur pun terhitung jarang. Keinginan masyarakat ini melihat dari beberapa kejadian kebakaran, sulitnya PMK masuk pemukiman menjadi alasan kuat warga meminta dibuatkan hidran air.
Seperti diungkapkan, Kepala Desa Rengasdengklok Selatan Wawan Hernawan kepada RAKA kemarin, di desanya ada beberapa dusun yang harusnya sudah memiliki hidran air untuk PMK, supaya bisa mengantisipasi kebakaran, karena pemukiman di beberapa dusun ada yang sangat padat dan tentunya akan menyulitkan PMK masuk. "Kalau di dalam pemukiman cuma ada jalan setapak, sulit dilalui roda empat," ujarnya.
Dia menceritakan, kebakan yang merenggut pasangan suami-istri di Desa Rengasdengklok Utara akibat PMK kekurangan air, bahkan armada PMK sulit masuk. Sehingga dua rumah hangus termasuk dua penghuni di salah satu rumah tersebut. "Hindran ini sangat kita perlukan yang dipasang di tengah pemukiman padat penduduk, sehingga apabila ada kebakaran bisa segera diantisipai warga setempat sebelum PMK tiba ke lokasi," jelasnya.
Diketahui, kepadatan rumah penduduk selalu jadi hambatan bagi PMK, armada pemadam ini kadang tampak kesulitan menjangkau kobaran api. Meski Rengasdengklok dekat dengan saluran air irigasi, tetap saja akan membuang waktu ketika sedang melakukan isi ulang air, apalagi lokasi yang strategis mengisi air bagi armada PMK ini di Jalan Kemiri yang lokasi cukup jauh dari pasar Rengasdengklok. (spn)