CILEBAR, RAKA - Pasca pembongkaran tempat prostitusi di Dusun Cikelor, Desa Amansari dan Pos Banjir, Desa Kartasari, Kecamatan Rengasdengklok beberapa hari kemarin, tempat serupa di di Desa Sungaibuntu, Pantai Pisangan dan Betok Mati kena imbas, beberapa PSK (Pekerja Sek Komersial) di lokasi tersebut banyak menghindar, bahkan banyak diantara mereka yang pulang kampung, karena takut Satpol PP.
Tempat prostitusi itu mulai sepi, mereka takut ditangkap Satpol PP Karawang yang kini gencar menggerus lokalilasi tersebut. Selain PSK dan Mucikari, warga sekitar yang tidak jauh dari tempat prostitusi juga terancam merosot usahanya, seperti pedagang nasi, tukang cuci pakaian dan penarik perahu eretan hingga pesuruh mereka yang biasa mendapatkan uang dari rumah yang dijadikan tempat prostitusi. Diketahui, keberadaan lokalisasi PSK ini ternyata mampu mengakat ekonomi warga setempat.
Seorang warga Betok Mati, Desa Mekar Pohaci, Kecamatan Cilebar, Nengsih (31) mengatakan, dia tinggal di tempat lokalisasi PSK ini sejak kecil, dia sudah lama mencari penghasilan sebagai pencuci pakaian sementara suminya sebagai nelayan. Kata ibu tiga anak ini, keberadaan PSK sangat berarti bagi masyarakat setempat, karena bisa menunjang kehidupannya dan menambah penghasilan.
Meski demikian, mereka tahu tempat prostitusi dilarang pemerintah dan agama, tapi keberadaan lokalisasi PSK yang sudah puluhan tahun itu tanpa disadari memang menghidupi pendapatan warga setempat. "Kenapa baru sekarang sibuk ingin menutup dan membongkar, tempat ini kan ada sejak puluhan tahun, apakah jatah untuk Satpol PP dari para Mucikari kurang," ujarnya. (spn)