KARAWANG NEWS - Pada kegiatan Pramuka, tidak boleh ada orang tua siswa yang menjenguk anaknya, mengingat siswa Pramuka harus mampu mandiri. Khusus pada kegiatan ini, siswa SD/MI yang ikut Pramuka akan benar-benar dididik mentalnya. Demikian kata Ketua Panitia Pramuka Tirtajaya, Atim Ahmad Martim S.Pd, di sela pembukaan Lomba Tingkat Regu II Pramuka Tirtajaya di Desa Sabajaya, Senin (10/8) siang.
Bagi sekolah yang kedapatan memperbolehkan orang tua menjenguk anaknya, maka sekolah itu akan didiskualifikasi dan dikenakan sanksi. Ini ditegaskannya untuk membuat siswa Pramuka belajar mengatasi kesulitannya sendiri, karena kemungkinan di dalam lingkungan keluarga mereka selalu dimanja orang tuanya. Namun begitu, larangan ini tidak mutlak, melainkan untuk mendisiplinkan siswa Pramuka saja.
Hal senada dijelaskan Camat Tirtajaya, Drs. Wawan Setiawan di lokasi perkemahan, dia mengaku setuju dengan larangan tersebut, ini dimaksudkan untuk mendidik kemandirian anak. Apalagi tahun ini pramuka di Tirtajaya tidak hanya berkemah saja, melainkan dilengkapi dengan pertandingan-pertandingan yang mengacu pada program lingkungan. "Selama dua hari kemah anak akan diberi materi sesuai dengan kemandirian anak dalam segala hal, karena kemah itu kan hanya pindah tidur saja untuk melatih kemandirian anak," ujarnya.
Tercatat, yang mengikuti Pramuka SD/MI se-Kecamatan Tirtajaya sebanyak 38 SD dan 9 MI. HUT Pramuka ke-48 Kwartir Ranting Tirtajaya ini menggelar lomba tingkat II regu yang dilaksanakan dua hari 10-12 Agustus 2009. Sementara itu, Ketua Kwaran Tirtajaya, Jaja Arjas Idwar M.Pd, didampingi Wakil Kwaran, Cartono S.Pd, menyatakan, mengenai lomba itu dimaksudkan untuk memupuk kwalitas dan kemampuan juga disiplin siswa. Selain itu juga Pramuka bertujuan memupuk kebersamaan diantara gerakan Pramuka di tingkat Kwartir Ranting Tirtajaya. (*)