"Pembangunan tambak limpas atau bendungan untuk sarana pertanian di Desa Srikamulyan, Kecamatan Tirtajaya tidak cukup jika hanya dianggarkan Rp 150 juta, karena menurut hitungan anggaran yang dibutuhkan untuk membangun tambak limpas itu sebesar Rp 1,5 miliar," kata Kades Srikamulyan, Rusdi KA. Surkaya, kepada RAKA, Selasa (28/7) siang usai rapat minggon di aula Kecamatan Tirtajaya.
Menurutnya, keperluan tambak limpas merupakan kebutuhan mendesak, mengingat setiap musim tanam beberapa petani di Desa Srikamulyan dan Desa Srijaya harus membendung Sungai Bembang dengan 800 karung tanah. Dibendungnya sungai ini supaya air bisa meluap dan mengairi ratusan hektar sawah di kedua desa itu, termasuk puluhan hektar di beberapa persawahan desa lainnya se-kecamatan. "Yang saya ketahui, Rp 150 juta itu akan untuk pondasinya saja, pelaksananya Bina Marga Karawang. Tentunya tambak limpas ini tidak akan selesai cepat, menunggu anggaran dana berikutnya hingga mencapai Rp 1 Miliar lebih," jelasnya.
Selain itu, Kades menjelaskan pendangkalan beberapa saluran air di beberapa desa yang menyebabkan petani sulit mendapatkan air di musim tanam. Kata dia, saluran itu memang tampak dipenuhi air, tapi sebenarnya airnya sedikit karena dasar sungainya penuh dengan lumpur, sehingga air akan habis sebelum mencapai desanya. Sedangkan jika debit air itu ditambah, bukannya mencukupi kebutuhan sawah di hilir, tapi malah melimpas dan membanjiri pemukiman dan perkebunan. (spn)