FOTO BARENG: UPTD TK, SD dan guru SDN Amansari II foto bareng usai sertijab kepsek.
RENGASDENGKLOK, RAKA - Menciptakan sekolah yang sehat dan asri itu perlu, mengingat saat ini pendidikan akan berjalan sangat baik jika semua siswanya sehat dan bisa belajar dalam suasana sekolah yang nyaman. Dan prestasi siswa tidak bisa diukur apakah siswa itu sekolah di desa atau di kota. Kini, banyak siswa dari pedesaan yang berprestasi hingga tingkat nasional.
Demikian kata mantan Kepala SDN Amansari II, Kecamatan Rengasdengklok, Karya Sumarna (60) usai serah terima jabatannya kepada kepala sekolah baru, Jumat (24/7) siang. Berakhirnya jabatan Karya ini mengacu pada masa pensiunnya. Untuk mengisi kekosongan, kini Kepala SDN Amansari II dirangkap Kepala SDN Kalangsuria II, Dedi Suryadi.
Lebih lanjut Karya menyatakan, suasana sekolah yang rindang dan sejuk sangat berpengaruh pada kelangsungan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar), konsentrasi siswa akan lebih baik. Di Kecamatan Rengasdengklok, termasuk SDN Amansari II, telah menerima program DBE (Desentralized Basic Education) yang menyelenggarakan kegiatan pelatihan komputer bagi guru-guru Gugus II dan IV di Kecamatan Rengasdengklok. Pelatihan itu telah dilaksanakan 11-14 Februari 2009 di gedung SDN Rengasdengklok Selatan 12. DBE merupakan salah satu program dari USAID (United State Agency International Development). Dengan program DBE ini, jelas mempengaruhi sistem administrasi secara komputerisasi ke arah yang lebih baik.
Sekolah yang memiliki 9 guru PNS (Pegawai Negeri Sipil ) dan 2 guru honorer ini diakuinya mampu mendidik 380 siswa dari lingkungan sekitar, sebanyak 9 ruang kelas di sekolah ini telah dianggap layak. Namun begitu, perbaikan sarana pendidikan dan sistem pendidikan akan terus diperbaharui menjadi lebih baik. "Setelah ada program DBE, ada perubahan manajeman dan KBM, meski tidak drastis tapi terlihat perkembangannya," kata Karya.
Kepala UPTD TK,SD Kecamatan Rengasdengklok, Drs. H. Muhrodi Suruzi memaparkan, masa pensiun itu sudah biasa terjadi pada PNS (Pegawai Negeri Sipil), untuk mengisi kekosangannya maka Dedi Suryadi merangkap yang juga sebagai Kepala SDN Kalangsuria II merangkap jabatan sementara sebagai Kepala SDN Amansari II, sambil menunggu kepala sekolah baru. "Saya harap, bagi yang pensiun agar bisa memasuki masa pensiunnya dengan lebih baik lagi, artinya kesehatan mereka harus terjaga, kehidupan ekonomi dan keluarganya pun bisa lebih baik," ujarnya.
Selain itu, Muhrodi juga menegaskan, supaya kepala sekolah yang telah pensiun agar tetap menyumbangkan pengetahuannya pada dunia pendidikan dan jangan putus hanya diakahir jabatannya. "Harapan saya pada penggantinya kepala sekolah baru supaya bisa melanjutkan yang baik. Program-program yang belum selesai di di sekolah bersangkutan supaya dilanjutkan," jelasnya. (spn)
RENGASDENGKLOK, RAKA - Menciptakan sekolah yang sehat dan asri itu perlu, mengingat saat ini pendidikan akan berjalan sangat baik jika semua siswanya sehat dan bisa belajar dalam suasana sekolah yang nyaman. Dan prestasi siswa tidak bisa diukur apakah siswa itu sekolah di desa atau di kota. Kini, banyak siswa dari pedesaan yang berprestasi hingga tingkat nasional.
Demikian kata mantan Kepala SDN Amansari II, Kecamatan Rengasdengklok, Karya Sumarna (60) usai serah terima jabatannya kepada kepala sekolah baru, Jumat (24/7) siang. Berakhirnya jabatan Karya ini mengacu pada masa pensiunnya. Untuk mengisi kekosongan, kini Kepala SDN Amansari II dirangkap Kepala SDN Kalangsuria II, Dedi Suryadi.
Lebih lanjut Karya menyatakan, suasana sekolah yang rindang dan sejuk sangat berpengaruh pada kelangsungan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar), konsentrasi siswa akan lebih baik. Di Kecamatan Rengasdengklok, termasuk SDN Amansari II, telah menerima program DBE (Desentralized Basic Education) yang menyelenggarakan kegiatan pelatihan komputer bagi guru-guru Gugus II dan IV di Kecamatan Rengasdengklok. Pelatihan itu telah dilaksanakan 11-14 Februari 2009 di gedung SDN Rengasdengklok Selatan 12. DBE merupakan salah satu program dari USAID (United State Agency International Development). Dengan program DBE ini, jelas mempengaruhi sistem administrasi secara komputerisasi ke arah yang lebih baik.
Sekolah yang memiliki 9 guru PNS (Pegawai Negeri Sipil ) dan 2 guru honorer ini diakuinya mampu mendidik 380 siswa dari lingkungan sekitar, sebanyak 9 ruang kelas di sekolah ini telah dianggap layak. Namun begitu, perbaikan sarana pendidikan dan sistem pendidikan akan terus diperbaharui menjadi lebih baik. "Setelah ada program DBE, ada perubahan manajeman dan KBM, meski tidak drastis tapi terlihat perkembangannya," kata Karya.
Kepala UPTD TK,SD Kecamatan Rengasdengklok, Drs. H. Muhrodi Suruzi memaparkan, masa pensiun itu sudah biasa terjadi pada PNS (Pegawai Negeri Sipil), untuk mengisi kekosangannya maka Dedi Suryadi merangkap yang juga sebagai Kepala SDN Kalangsuria II merangkap jabatan sementara sebagai Kepala SDN Amansari II, sambil menunggu kepala sekolah baru. "Saya harap, bagi yang pensiun agar bisa memasuki masa pensiunnya dengan lebih baik lagi, artinya kesehatan mereka harus terjaga, kehidupan ekonomi dan keluarganya pun bisa lebih baik," ujarnya.
Selain itu, Muhrodi juga menegaskan, supaya kepala sekolah yang telah pensiun agar tetap menyumbangkan pengetahuannya pada dunia pendidikan dan jangan putus hanya diakahir jabatannya. "Harapan saya pada penggantinya kepala sekolah baru supaya bisa melanjutkan yang baik. Program-program yang belum selesai di di sekolah bersangkutan supaya dilanjutkan," jelasnya. (spn)