BATUJAYA, RAKA - Masyarakat Tirtajaya mempertanyakan fungsi tong air minum bantuan pemerintah yang telah dikeluarkan sejak tahun 2006 lalu. Rencananya tong itu akan diisi air bersih oleh PDAM Karawang, tapi hingga kini hal itu belum pernah terealisasi.
Seperti diungkapkan Wahidin (41) warga Dusun Pilang, Desa Tambaksari,
warga setempat sangat mengharapkan bantuan air bersih untuk minum, karena air sumur yang ada di desanya tidak bisa untuk dikonsumsi, karena rasanya asin dan hanya bisa digunakan untuk mandi dan mencuci.
Kata dia, tong air bundar dengan jumlah kran banyak itu merupakan bantuan pemerintah tahun 2006 lalu melalui Dinas Cipta Karya Karawang untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat di Kecamatan Tirtajaya. Namun, tong-tong air tersebut tidak pernah diisi air. Selama ini, tong air itu hanya terlihat seperti pajangan.
Diketahui, kecamatan ini dekat dengan laut, untuk itu warganya sangat membutuhkan air minum yang layak untuk dikonsumsi. Kata Wahidin, saat Wakil Bupati Hj. Eli Amalia Priatna meninjau lokasi banjir, dia pernah berjanji akan membantu mengadakan air bersih dan akan dikirim melaui PDAM Karawang, tapi janji itu hanya harapan belaka, karena air bersih yang dijanjikan tidak kunjung datang.
Diceritakan Wahidin, setiap hari warga setempat membeli air minum seharga Rp 2000 per jerigen atau memanfaatkan air hujan saat musim hujan, karena yang ada tidak layak untik dikonsumsi rasanya asin dan hanya bisa untuk mandi dan nyuci saja. Hal sanada diungkapkan Ujang (35), dia pikir untuk apa pemerintah mengeluarkan anggaran besar jika tidak bermanfaat bagi masyarakat, apakah penampungan air itu hanya untuk pajangan. (spn)