BATUJAYA, RAKA - Perayaan Hari Raya Waisak ke 2553 Jawa Barat dipusatkan di Candi Jiwa, Kecamatan Batujaya, Minggu (31/5) siang. Acara ini merayakan detik-detik kelahiran Sidhartha Gautama.
Seperti diungkapkan Ketua Sangga Sarawada Indonesia Bikkhu Jotidhamo Mahathera pada kesempatan bicara kepada umat Buddha yang hadir di pelataran Candi Jiwa, puja bakti ini memperingati tiga peristiwa, yaitu pencapaian, penerangan sempurna sekaligus wafat Sang Budhha yang terjadi di hari waisak.
Menurutnya, umat Budhha ini menghargai kemajemukan sesuai Bhineka Tunggal Ika yang menjadi moto bangsa ini. Tiap tahun, lanjutnya, umat Buddha memperingati Hari Waisak dengan kondisi kehidupan yang terus berubah, berbeda dengan tahun sebelumnya. Dengan demikian, dia mengajak umat Buddha untuk perlu mengetahui kondisi nasional sekarang.
Terlebih, lanjutnya, secara nasional bangsa ini sedang menghadapi pesta demokrasi yang tentunya juga secara keseluruhan bangsa ini menghadapi kehidupan lain yang baru. Bhikku pun membahas mengenai krisis global yang terjadi di tengah kehidupan umat saat ini.
Pada kesempatan bicara, Bupati Karawang Drs. Dadang S. Muchtar menyatakan, Hari Waisak tahun depan harus lebih meriah dibanding tahun ini. Pada acara ini pun bupati meresmikan Kunjungan Wisata Karawang tahun 2009 untuk situs sejarah Candi Jiwa di Kecamatan Batujaya. Selain itu, bupati menjelaskan Kabupaten Karawang ini memiliki nilai-nilai sejarah yang luar biasa, diantaranya Tugu Proklamasi yang menjadi sejarah detik-detik kemerdekaan bangsa ini dari penjajah. "Tahun ini kita akan bangun monumen Rengasdengklok, juga wisata budaya dan religius," paparnya. (spn)