RENGASDENGKLOK, RAKA - 40 hektar sawah di Desa Amansari, Kecamatan Rengasdengklok gagal dipanen. Diantara penyebab merosotnya produksi padi musim ini akibat volume air yang tidak cukup selama tanam kemarin.
Persawahan yang gagal ini lokasinya tidak jauh dari SMKN 1 Rengasdengklok. Diakui beberapa petani, panen musim ini dianggap rugi, karena hanya menghasilkan kurang dari 4 ton/hektar. Seperti dikatakan pemilik sawah setempat, Amak (42), satu hektar sawahnya mendapatkan kurang dari 4 ton/hektar, tonase itu dianggap anjlok dibanding musim sebelumnya.
Kata dia, diantara penyebab anjloknya tonase padi di desanya akibat infrastruktur saluran air yang tidak layak, beberapa saluran tersier banyak yang mampet akibat sedimentasi (endapan lumpur, red) meninggi. Selama musim tanam kemarin, beberapa petani terpaksa menggunakan mesin pompa untuk bisa mengairi persawahannya, tapi air yang dipompa pun terbilang sedikit, tetap saja masih kurang, mengingat puluhan hektar sawah rebutan air, karena mengalami hal sama.
Selain saluran mampet, sejumlah gorong-gorong air ikut menyulitkan petani, karena laju air tersumbat di dalamnya. Diakuinya, ini akibat tidak ada pemeliharaan rutin yang dilakukan petani, juga tidak adanya dukungan infrastruktur dari pemerintah desa setempat.
Padahal, lanjutnya, para petani di desanya sudah berusaha maksimal menyedot air untuk sawah-sawsah mereka, tapi hasilnya tidak optimal, mengingat pekerjaan petani sangat membutuhkan bantuan Pemda Karawang untuk pengerukan saluran air yang sekarang dianggap sebagai penyebab anjloknya pendapatan panen musim ini. (sigit)