KUTAWALUYA, RAKA - Petani tidak pernah berhenti memberantas hama tikus, seperti di Desa Kutakarya, Kecamatan Kutawaluya, petani, masyarakat juga kepala desanya turun ke sawah melakukan kalagumarang atau memberantas hama tikus yang telah membuat produksi padi di desa ini susut, Senin (1/6) siang.
Sudah sekitar satu bulan ini hama tikus menyerang pesawahan di Desa Kuta Karya, imbasnya bibit padi yang sudah ditanami para petani jadi rusak dan kerugian akibat gagal panen musim ini terhitung tidak sedikit. Hal ini dikeluhkan seorang warga Dusun Dukuh, RT 04/01, Darma (52). Kata dia, selama semusim ini, dia dan petani lainnya sudah melakukan tiga kali kita tebar bibit, namun selalu dirusak oleh tikus.
Diketahui, Desa Kutakarya memiliki lahan sawah seluas 333 hektar, pada musim panen ini pendapatan petani dalam satu hektar sekitar 3-5 ton, padahal tahun sebelumnya mencapai 6-7 ton/hektar. Jika hama tikus bisa diberantas sebelumnya, kemungkinan kerugian petani bisa diperkecil. "Kalau ada kalagumarang di awal tanam lalu, kemungkinan sawah kita bebas hama," ujarnya.
Di sela kalagumarang, Kades Roza meminta kepada dinas terkait supaya melakukan tindakan dan mencari solusi supaya hama tikus ini bisa diberantas tuntas. Kades bersama aparat desanya turun ke sawah dan melakukan penyisiran terhadap lokasi yang dianggap rawan hama tikus. Penyisiran kalagumarang ini dilakukan dari Dusun Dukuh sampai Dusun Kedungmundu sekitar 33 hektar. "Setiap ada lobang tikus digali atau ditusuk supaya tikus keluar dan dimusnahkan," kata kades.
Kata Kades, hama tikus ini memang menjadi persoalan para petani. Namun, hingga saat ini belum ada penyelesaiannya. Merosotnya produksi padi musim ini menjadi teguran bagi para petani. "Saya harap para ahli pertanian bisa menemukan obat pembasmi hama tikus," katanya. (sigit)