KARAWANG NEWS - Panwaslu (Panitia Pengawas Pemilu) Kecamatan Cilebar mencopot spanduk yang dianggap mengganggu proses Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009. Spanduk itu bertuliskan 'SBY-Budiyono Bencana Lanjutkan', spanduk itu disebar ke setiap kecamatan oleh kelompok yang mengatas namakan DPP Jaringan Nusantara.
Kepada KARAWANG NEWS, Selasa (23/6) siang, Ketua Panwaslu Kecamatan Cilebar, Anton Suhirman BSC, didampingi anggotanya Drs. Asep Saepudin menjelaskan, spanduk itu cenderung memprovokator untuk menggagalkan proses pilpres. Melihat hal itu, Panwaslu Cilebar langsung membawa spanduk itu ke Panwas Kabupaten untuk ditindaklanjuti hingga provinsi.
"Kami selaku Panwaslu Kecamatan Cilebar akan mengadakan upaya klarifikasi tentang siapa yang memasang spanduk tersebut dan berkoordinasi dengan aparat desa, kepolisian juga masyarakat umum. Hal ini langsung ditindak lanjuti ke Panwas Kabupaten Karawang sebagai bahan laporan," kata Anton.
Spanduk itu ditemukan sebanyak tiga buah yang tersebar di dua desa, diantaranya di Desa Tanjungsari sebanyak 2 buah dan di Desa Kertamukti 1 buah. Diceritakan Anton, pada Senin (22/6) malam, dia memergoki beberapa orang yang memasang spanduk itu di pertigaan jalan TPK (Tambak Pandu Karawang) di Cilebar. Anton pun sempat menegur mereka dan mempertanyakan siapa yang bertanggungjawab atas pemasangan spanduk itu. Namun, tanpa sepengetahuan Anton, mereka kembali mencopot spanduk yang telah dipasang dan melarikan diri dengan sebuah mobil Panter warna hitam.
Kata Anton, orang-orang tersebut mengaku dari Cilamaya dan mereka telah mendapat persetujuan untuk memasang spanduk itu. Namun, mereka mengurungkan niat memasang spanduk setelah Anton mengaku dari Panwaslu Kecamatan Cilebar. Andai Anton tidak mengetahui pemasangan sapnduk pada malam itu, kemungkinan spanduk serupa akan lebih banyak terpampang di jalan raya.
"Kami selaku Panwaslu Kecamatan Cilebar menghimbau kepada para tim suskes masing-masing calon untuk sama-sama membantu dalam proses pengawasan menuju Pilpres 2009," tandasnya.
Ditegaskan Anton, pihaknya tidak akan memberi toleransi kepada pelanggar Pilpres 2009, ini dilakukan untuk menjaga keamanan dan kepentingan bersama. Spanduk itu membuat bingung karena dari kalimatnya mengajak masyarakat seolah untuk golput. Kemungkinan, spanduk itu dipasang oleh sekelompok orang diluar tiga kandidat capres dan cawapres, tapi bisa saja dilakukan calon yang berkompetitor, juga bisa dilakukan oleh internal partai untuk menumbuh kembangkan rasa simpatik masyarakat. Namun begitu, Panwaslu Kecamatan Cilebar tetap akan terus mengusut hal ini. (spn)