Tampak keempat penumpang berusaha mengeluarkan limbah kertas dari truk yang masih berada di dasar sungai.
KARAWANG NEWS - Sebuah truk yang mengangkut limbah kardus tercebur dan tenggelam ke saluran induk Rengasdengklok setelah sang sopir berusaha menghindar jalan rusak di Jalan Dewisari, Kecamatan Rengasdengklok, Kamis (25/6) sekitar pukul 21.00 WIB. Hingga Jumat (26/6) malam, truk belum diangkat ke darat.
Dengan perasaan 'shock', sopir truk, Ali Bin Jasim (18) warga Kobak Rante, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi menceritakan, truknya tercebur sungai setelah dia berusaha menyeimbangkan stir di jalan yang rusak dan miring di desa tersebut. Jalan yang rata sepotong di sisi kiri dan sisi kananya rusak dan miring itu memaksa Ali menyusuri jalan kiri, tapi naas Ali hilang keseimbangan ketika muatannya goyang. Menyadari truknya terlalu ke pinggir sungai, dia berusaha membanting ke kanan, tapi truknya hilang keseimbangan dan tercebur.
Posisi tenggelamnya truk itu miring, hampir tak ada bagian truk yang terlihat di permukaan air, kecuali bayangan bentuk truk yang menjadi tontonan masyarakat setempat. Pintu kiri truk masuk lumpur sedangkan pintu kanan berada diatas dimana keempat penumpangnya meloloskan diri dari maut. Diketahui, kondisi jalan tersebut memang rusak berlubang, setengah jalannya amblas sekitar 0,5 meter dan menyebabkan jalan jadi miring.
Beberapa warga setempat mengungkapkan, di sepanjang jalan ini, terutama jalan yang rusak dan miring tersebut sering terjadi kecelakaan, kebanyakan pengendara sepeda motor, tapi hingga kini tidak tercatat ada korban maut. Sementara, truk-truk bermuatan berat maupun 'pick up' kadang enggan melalui badan jalan yang miring, mereka lebih memilih badan jalan yang rata meski luasnya cukup dilewati keempat ban mobil. Imbasnya jalan ini sering macet, apalagi jika ada dua truk berlawanan arah yang sama-sama ingin melewati jalan yang dianggap rata. "Tidak ada satu truk pun yang berani lewat pada sisi jalan yang miring, mereka takut truknya terbalik," kata seorang warga sambil menujuk kepada kendaraan yang melewati jalan itu.
Hampir 24 jam truk itu berada di dasar sungai, sejak pagi hingga sore ke empat penumpang berusaha mengeluarkan limbah kardus yang tersangkut pada bak truk itu. Keempatnya mengeluarkan kertas dan karus yang sudah 'lepek' kebasahan air. Limbah kertas yang diangkat itu kembali diangkut truk lain, sementara truk naas itu masih tetap belum diangkat. (spn)