*Jalan Terputus dan Beberapa Rumah Rusak
CILEBAR, RAKA - Jalan penghubung dua kecamatan putus diterjang air pasang rob, gelombang setinggi 2 meter itu menerjang pemukiman sepanjang 200 meter di pantai antara Desa Sungaibuntu, Kecamatan Pedes dan Desa Pusakajaya Utara, Kecamatan Cilebar. Rob tiba-tiba menerjang pukul 20.00-24.00 WIB, Rabu (3/6) malam.
Pantauan RAKA, Kamis (4/6) siang, di lokasi kejadian menyisakan kegetiran yang luar biasa, beberapa rumah warga hancur, lebih parah dibanding rob Februari 2009 lalu yang sempat merobohkan dua rumah warga. Beberapa rumah diantaranya doyong terhempar gelombang besar.
Penuturan warga yang bermukim di muara sungai Dusun Sukajadi, RT 02/04, Desa Pusakajaya Utara, Kecamatan Cilebar, Anwar (65), sudah dua kali rumahnya hancur diterjang rob dan sudah empat hari dia tidak melaut, karena deburan ombak laut terlihat besar sejak sepekan ini. Hingga kemarin, kakek ini harus kembali memperbaiki rumahnya yang rusak dan memperbaiki penahan ombak pada tanggul muara sungai dengan karung pasir untuk meminimalisir terjangan ombak yang mengarah ke rumahnya.
Hal senada diungkapkan seorang ibu rumah tangga setempat, Ratmi (30)
yang rumahnya rusak akibat sering terendam air laut yang masuk kedalam rumahnya
setinggi 20 cm. Dengan nada sedih dia memohon agar Bupati Karawang mau membantu kondisinya, terutama keluham para nelayan yang kena musibah ini. "Saya tidak tahu harus bagaimana, saya cuma minta bantuan dari bupati," ujarnya.
yang rumahnya rusak akibat sering terendam air laut yang masuk kedalam rumahnya
setinggi 20 cm. Dengan nada sedih dia memohon agar Bupati Karawang mau membantu kondisinya, terutama keluham para nelayan yang kena musibah ini. "Saya tidak tahu harus bagaimana, saya cuma minta bantuan dari bupati," ujarnya.
Kepala Desa Pusakajaya Utara, Warman Abdurachman menjelaskan, kejadian yang sering menimpa warganya ini untuk sementara waktu diantisipasi dengan membuat karung pasir dari karung bekas raskin (beras miskin). Diakui kades, peristiwa di desanya ini sudah diketahui pemerintah sejak lama, kini hanya tinggal menunggu reaksi pemerintah untuk menanganinya. "Upaya kami sementara ini hanya bisa membuat bendungan dengan karung pasir," paparnya.
Di tempat sama, Ketua BPD Pusakajaya Utara, Barnas Somantri menyatakan, untuk menanggulangi abrasi laut yang berada di desanya ini harus menggunakan anggaran dana provinsi dan pusat, karena hal ini sudah dibahas pada saat pertemuan bupati dan gubernur di BPBPLAPU Karawang di Cilebar beberapa waktu lalu. (sigit)