CILEBAR, RAKA - Sebanyak 165 hektar dari total 380 hektar sawah di Desa Pusakajaya Selatan, Kecamatan Cilebar kekeringan, sedangkan bulan ini petani sudah saatnya untuk kembali tanam, usai panen yang mereka lakukan sebulan lalu. Kekeringan ini akibat pintu air di Desa Kertaraharja, Kecamatan Pedes ditutup petani setempat.
Hingga berita diturunkan, petani Pusakajaya Selatan hanya berpangku tangan dan menunggu giliran air dari saluran sekunder mengalir ke persawahan mereka. Mengingat kekurangan air untuk persawahan mereka akibat dijegal oleh petani yang berada di hulu saluran.
Tak hanya petani, Kepala Desa Pusakajaya Selatan, Drs. Mintra Hendra pun kecewa, dia bahkan sudah berupaya menangani kekeringan itu dengan melaporkan kodisi desanya ke kecamatan dan pengairan setempat. Namun, tetap saja air tak mengalir meski petani sudah menunggu lama. "Air memang ada, tapi sedikit dan mengalirnya pun lambat, kita tidak bisa menggunakan air yang sedikit, karena lahan sawahnya sangat luas," ujarnya.
Dijelaskan kepala desa, dia sudah menghimbau kepada semua petani untuk segera menanam padi di bulan ini, untuk mengejar target panen bulan berikutnya. Namun, hal itu diakuinya tidak bisa direalisasikan, karena air untuk persawahan tersendat seolah direbut petani-petani yang ada di daerah hulu saluran sekunder. (spn)