CIBUAYA, RAKA - Yapinas (Yayasan Pendidikan Islam Nihayatul Amal Sukasari) Cibuaya menyantuni sekitar 150 anak yatim dan fakir miskin Desa Suksari, Kecamatan Cibuaya, Selasa (26/5) pukul 15.45 WIB di halaman SMP Islam Yapinas. Acara malam hari, setelah Isya digelar tabligh akbar yang dihadiri Bupati Karawang.
Ketua Yapinas Cibuaya H. Sopian, S.Pd.I, M.Si, di sela kegiatan santunan mengatakan, kegiatan sosial ini membuktikan Yapinas tidak hanya berkeinginan meningkatkan pendidikan, tapi peduli kepada masyarakat yatim piatu dan fakir miskin juga lingkungan masyarakat.
"Ini kepedulian kami kepada fakir miskin, karena orang besar adalah orang yang merubah keadaan, orang kecil adalah orang yang mengikuti keadaan. Jadi, melakukan perubahan tidak harus dengan perbuatan, tapi pikiran dan harta, Yapinas mengajak orang lain untuk menjadi orang yang besar. Dan bantuan dari kami, merupakan rasa kasih sayang kepada warga miskin," katanya.
Lebih lanjut Sopian menjelaskan, Yapinas sudah mendirikan SMP Islam Yapinas. Cikal bakal sekolah ini berdiri berawal dari banyaknya santri pondok pesantren yang 'drop out' dari sekolah. Melihat hal itu, Yapinas berupaya membantu mereka yang akhirnya memiliki gagasan Salafiyah Wajardikdas, yaitu santri yang berusia 12-20 tahun untuk bisa mengikuti pendidikan dasar. Setelah itu berkembang menjadi SMP Terbuka yang lokasinya di Dusun Mekarsari, Desa Sukasari.
SMP Islam Yapinas yang didirikan pada Desember 2008 lalu ini mendapat ijin operasional dari bupati dan metode belajarnya secara reguler, sehingga berkembang semakin pesat. "Saya ucapkan terima kasih pada SMP, MTs, SD dan MI yang antusias mengikuti turnamen Milad Yapinas, ini pertanda silaturahmi semakin kuat, karena pada lomba kemarin bukan sekedar bersaing tapi menjalin keakraban," ucapnya.
Mengomentari visi Yapinas yang berkeinginan kuat memajukan pendidikan di Cibuaya, Kasi Kesos Kecamatan Cibuaya, Drs. Tatang Sumantadipura menjelaskan, di kecamatan ini memang sangat membutukan sekolah lanjutan, jika ada terobosan melalui swasta ini tentunya sangat membantu masyarakat. Sebelumnya lokasi sekolah tingkat atas jauh dari Cibuaya, tapi sekarang Cibuaya memiliki peluang memiliki sekolah tingkat atas, tinggal nanti apakah masyarakatnya mampu untuk menyekolahkan putra-putrinya atau tidak, kalau tidak maka negara harus memberikan kemudahan.
Menurutnya, di Kecamatan Cibuaya ini sudah layak ada lembaga pendidikan yang bernuanasa kedaerahan, misalnya sekolah kelautan dan pertambakan yang mungkin lebih proaktif dan produktif. Sekolah ini tidak harus didirikan oleh pemerintah, tapi bisa oleh swasta. Dan dengan kehadirian Yapinas ini diakuinya sudah bagus, ada yang peduli terhadap pendidikan di kecamatannya. "Ini salah satu cara untuk menempuh terobosan PPK IPM tahun 2010, dimana pendidikan harus sudah pada posisi 80 artinya sudah bagus," paparnya. (spn)