RENGASDENGKLOK, RAKA - Seorang warga tewas mengenaskan, perutnya terlindas truk di Jalan Raya Batujaya, Kampung Pacing, Desa Dewisari, Kecamatan Rengasdengklok, Minggu (10/5) siang pukul 14.30 WIB. Korban bernama Abdul Gofur (28) warga Kampung Tanjungkerta, Desa Medan Karya, RT 07/03, Kecamatan Tirtajaya.
Sementara, yang dibonceng Ade Tirta Bin Nurdin (19) selamat dari maut, kecuali hanya luka berat pada kaki kanan dan hingga sore kemarin masih dirawat di RS Proklamasi Rengasdengklok. Sementara, para saksi menceritakan, motor bebek yang dikendarai Abdul Gofur dari arah Rengasdengklok-Batujaya melaju kencang di jalan tersebut. Saksi melihat, motor itu melaju di arah berlawanan untuk menghindari jalan yang rusak. Namun truk bermuatan dedak yang berlawanan arah tak kuasa 'ngerem' ketika motor itu tetap melaju kencang di depannya.
Sopir truk, Narsum warga Kecamatan Kutawaluya menuturkan, motor itu sempat menambrak bamper sebelah kanan yang mengakibatkan motor melintir dan masuk kolong truknya lalu terlindas ban belakang kanan truk tersebut. Dia sendiri tidak menyadari jika guncangan ban belakangnya itu akibat melindas motor dan jasad pengendaranya. "Saya tidak tahu kalau motor itu terlindas, makanya saya terus jalan," ucapnya dengan raut wajah terlihat 'shock'.
Sementara, kondisi jasad Gofur sangat mengenaskan, perutnya pecah dengan usus terburai, darah berceceran di jalanan. Sedangkan para saksi yang melihat kondisi itu meringis dan histeris. Padahal, kejadian ini sering terjadi di jalur 'tengkorak' ini. Selain itu, tangan kanan Gofur patah dan kepalanya memar akibat benturan keras sebelum terlindas. Sementara, masyarakat setempat mengenal dia sebagai seorang fotografer pernikahan. Kendati perutnya hancur, korban seolah tidak merasakan sakit, ini terlihat dari wajahnya yang seolah tenang dan sedang tertidur pulas.
Diketahui, sepanjang jalan Rengasdengklok-Batujaya rusak parah, terutama di jalur Desa Dewisari, Kecamatan Rengasdengklok sampai jalur Desa Pisangsambo, Kecamatan Tirtajaya. Kerusakan jalan itu kerap mengundang korban jiwa, meski kondisi jalan selalu dilintasi pejabat kabupaten dan provinsi, tetap saja mereka belum menoleh perhatian utnuk memperbaikinya. (spn)