RENGASDENGKLOK,RAKA - Selain untuk sarana pengairan pertanian, saluran irigasi bisa dipakai untuk jalur transportasi angkut gabah yang sedang dipanen. Seperti di Desa Sindangsari, Kecamatan Kutawaluya. Gabah hasil panen itu diangkut pakai perahu, gagasan petani ini sangat efektif sebagai pengganti truk yang biasanya sebagai sarana tunggal angkutan gabah.
Beberapa petani setempat mengaku, angkutan gabah menggunakan perahu di saluran irigasi ini telah dilakukan sejak beberapa tahun lalu. Mengingat persawahan di sekitar desa ini dilintasi saluran air. Sementara, akses jalan yang rusak sulit dilalui armada truk. "Angkutan air ini ada sejak lama, karena tidak ada jalan lain untuk mengangkut gabah hasil panen," kata seorang petani, Narim (60) kepada RAKA, Senin (18/5) siang.
Diakuinya, setiap panen tiba pemilik perahu kebanjiran rejeki dari para petanim karena di desa ini ada sekitar seratus hektar sawah, jika tiap hektarnya membutuhkan jasa perahu, maka keuntungan pemilik perahu akan berlimpah ruah, seiring hasil panen yang diperoleh para petani setempat.
Seperti diungkapkan pemilik perahu setempat, Akam (55), pekerjaannya mendayung perahu sampan di tengah persawahan ini sudah dilakoninya sejak lima tahun lalu, hingga kini perahunya sudah menggunakan mesin dompleng. Penghasilan Akam pun ikut melimpah seperti melimpahnya panen, sehari dia mampu mengantongi keuntungan Rp 200 ribu. "Beda dengan armada truk, perahu bisa digunakan dalam berbagai cuaca hujan maupun panas," katanya. (sigit)