RENGASDENGKLOK, RAKA - Harga minyak goreng curah di Pasar Rengasdengklok seminggu terakhir ini naik 10 persen. Minyak curah dibandrol pada kisaran harga Rp 9500/kg atau lebih mahal dari harga sebelumnya Rp 7500/kg. Seperti diungkapkan seorang pedagang gorengan di Blokraton, Desa Rengasdengklok Selatan, Roy (50) kepada RAKA, Senin (25/5) siang, kenaikan harga itu disusul naiknya sejumlah sembako. Lebih lanjut dia menyatakan, kebutuhan pokok lainnya pun ikut naik seperti terigu, tahu, tempe dan palawija. "Rata-rata kenaikan harga berkisar antara 10 persen-an, kenaikan ini terus merangkak sejak usai pemilihan legislatif beberapa waktu lalu," katanya sambil melayani pembeli. Akibat kenaikan harga itu, kata dia, omset harian yang dia peroleh turun, karena harga bahan baktu naik. Dia berharap, pemerintah bisa kembali menstabilkan harga, sehingga keadaan bisa normal kembali. Dan keluhan itu tidak hanya dialami Roy, seorang ibu rumah tangga di Desa Karyasari, Kecamatan Rengasdengklok, Ida (40) mengungkapkan hal senada. Kata Ida, akibat naiknya sejumlah harga kebutuhan pokok itu, saat ini ia mengaku terpaksa harus mengeluarkan kocek lebih untuk keperluan dapurnya. "Ya, sekarang terpaksa jadi nambah ongkosnya, mudah-mudahan ada antisipasi dari pemerintah supaya harga tidak terus naik," ujarnya. Menomentari hal ini, seorang warga mengatakan, jika pemerintah tidak bisa mengambil sikap dan tindakan untuk meredam kekhawatiran warga tersebut, maka bisa meresahkan warga. "Meski harga naik-turun, setidaknya pemerintah bisa respon dan Disperindag memantau langsung melihat harga sembako di pasar," jelasnya. (sigit) |
"
Apakah saya bisa menurunkan berat badan?
Temukan jawabannya di Yahoo! Answers! "