KUTAWALUYA, RAKA - 'Dar der dor', Kepala Desa Kutakarya, Desa Kutawaluya diduga menakut-nakuti aparatnya dengan membuang tembakan dua kali ke udara. Melihat hal itu, aparat desa tersebut keesokan harinya lapor ke Polsek Rengasdengklok dan mengatakan kadesnya memiliki sejata genggam, Kamis (30/4) malam.
Dari laporan yang dihimpun, kejadian berawal saat kedua aparat desa hendak mempertanyakan pemotongan duit honor aparat desa yang diduga dipotong. Namun, kedua aparat yang sengaja mendatangi rumah kades itu sontak kabur setelah melihat kondisi kades seperti mabuk sambil mengancung-acungkan senjata dan melepaskan dua kali tembakan ke udara.
Akibat kejadian itu masyarakat setempat mengaku prihatin dan menyesali tingkah laku kadesnya itu. Terlebih, masyarakat kadang merasa sulit bertemu kadesnya, karena sering tidak ada di kantor dan di kediaman, alasannya sibuk mengurusi bisnis. Sehingga, semua tanggungjawab pemerintah desa dibebankan kepada stafnya.
Sementara, Polsek Rengasdengklok langsung menindak lanjuti laporan tersebut, tapi kadesnya sedang di luar kota ketika pihak polisi menghubungi telepon genggam kades. Kades ini janji akan datang ke Polsek Rengasdengklok hari ini, Senin (4/5).
Untuk mengklarifikasi laporan itu, Kapolsek Rengasdengklok, AKP Muji Harja meminta kades ini untuk menjelaskan kronologis kejadian sekaligus mempertanyakan surat ijin kepemilikan senjata api tersebut. Sementara, Kapolsek menyatakan, dia belum bisa menjelaskan senjata api yang digunakan itu apakah hanya mainan atau senjata sungguhan. "Karena dari keterangan saksi saja tidak jelas," kata Kapolsek.
Jika senjata itu memang sungguhan dan tanpa surat resmi, maka bisa dijerat undang-undang darurat, karena pada saat kejadian, dua aparat itu tidak bisa menjelaskan senjata yang digenggam kades itu. Sementara itu, saat dikonfirmasi RAKA via handphone, kades mengatakan dengan singkat, tidak ada senjata api pada kejadian tersebut. Dengan begitu, untuk lebih jelasnya, hari ini pihak kepolisian akan memeriksanya. Namun, kejadian ini telah membuat geger warga Kutakarya. (spn)