Polisi sedang mengidentifikasi jenazah Misnan di ruang kamarnya.
JAYAKERTA, RAKA - Anggota Linmas Desa Ciptamarga, Kecamatan Jayakerta, tewas mengenaskan dengan cara gantung diri, Selasa (5/5) pagi. Saat ditemukan korban dalam keadaan tergantung di kamarnya dengan leher terjerat seutas tali.
Korban bernama Misna (25) warga Dusun Kramat, RT 10/03, Desa Ciptamarga yang kesehariannya berprofesi sebagai penarik becak. Belum diketahui penyebab tewasnya korban, kecuali dugaan korban sengaja mengakhiri hidupnya karena prustrasi lantaran menderita penyakit asma menahun yang tak kunjung sembuh.
Korban ditemukan pertama kali oleh Nae (19) adik korban saat akan memasuki kamar korban. Kepada polisi, Nae didampingi ibunya Sarneti menjelaskan, pukul 06.00 WIB. Misnan sempat meminta Nae supaya membayar hutang rokok ke warung tetangganya. Dan ternyata, ucapan kakaknya itu untuk terakhir kalinya didengar sebelum kakaknya nekad mengakhiri nyawanya dengan gantung diri. Misnan ditemukan Nae tergantung pukul 08.00 WIB, setelah adiknya ini mendobrak pintu yang diduga kuat sengaja di kunci dari dalam oleh Misnan.
Dengan nada sedih, ibunya menceritakan, sudah lama kedua kaki dan tangan anaknya ini seolah lumpuh, kondisi kesehatannya pun semakin menurun, ini akibat sakitnya yang semakin meradang. Keseharian Misnan adalah menarik becak atau menjadi kuli jika ada warga lain yang membutuhkan tenaganya. Sehari, anak keempat dari enam bersaudara itu hanya mendapatkan uang Rp 2-5 ribu/hari, hasil dari narik becak dan kuli.
Dijelaskan Staf Kesos Suhenda dan Kasi Kesos Dede Sutarna, Misnan pernah menjadi ketua RT 16 dan 17 di Dusun Pendeuy, tapi tidak berlangsung lama, hanya dua bulan mengabdi ke desa lalu dia mengundurkan diri. Setelah itu, dia menjadi Pamsung Pemilu 2009 kemarin, pada saat pelaksanaan pemilu kemarin, dia tampak kelelahan, karena memang dia sedang sakit.
Jasad Misnan langsung diotopsi di Puskesmas Medang Asem. Pernyataan dokter setempat, tidak ada bekas penganiayaan di tubuh Misnan, dia dinyatakan murni gantung diri. Sosok yang dikenal pendiam ini dikebumikan siang hari di pemakaman setempat. Kepergian Misnan diiringi isak tangis keluarganya, karena pria yang berstatus lajang itu dikenal pekerja keras. Setiap hasil usahanya selalu bisa dinikmati seluruh keluarganya, meski penghasilannya Rp 2-5 ribu/hari. (spn)
JAYAKERTA, RAKA - Anggota Linmas Desa Ciptamarga, Kecamatan Jayakerta, tewas mengenaskan dengan cara gantung diri, Selasa (5/5) pagi. Saat ditemukan korban dalam keadaan tergantung di kamarnya dengan leher terjerat seutas tali.
Korban bernama Misna (25) warga Dusun Kramat, RT 10/03, Desa Ciptamarga yang kesehariannya berprofesi sebagai penarik becak. Belum diketahui penyebab tewasnya korban, kecuali dugaan korban sengaja mengakhiri hidupnya karena prustrasi lantaran menderita penyakit asma menahun yang tak kunjung sembuh.
Korban ditemukan pertama kali oleh Nae (19) adik korban saat akan memasuki kamar korban. Kepada polisi, Nae didampingi ibunya Sarneti menjelaskan, pukul 06.00 WIB. Misnan sempat meminta Nae supaya membayar hutang rokok ke warung tetangganya. Dan ternyata, ucapan kakaknya itu untuk terakhir kalinya didengar sebelum kakaknya nekad mengakhiri nyawanya dengan gantung diri. Misnan ditemukan Nae tergantung pukul 08.00 WIB, setelah adiknya ini mendobrak pintu yang diduga kuat sengaja di kunci dari dalam oleh Misnan.
Dengan nada sedih, ibunya menceritakan, sudah lama kedua kaki dan tangan anaknya ini seolah lumpuh, kondisi kesehatannya pun semakin menurun, ini akibat sakitnya yang semakin meradang. Keseharian Misnan adalah menarik becak atau menjadi kuli jika ada warga lain yang membutuhkan tenaganya. Sehari, anak keempat dari enam bersaudara itu hanya mendapatkan uang Rp 2-5 ribu/hari, hasil dari narik becak dan kuli.
Dijelaskan Staf Kesos Suhenda dan Kasi Kesos Dede Sutarna, Misnan pernah menjadi ketua RT 16 dan 17 di Dusun Pendeuy, tapi tidak berlangsung lama, hanya dua bulan mengabdi ke desa lalu dia mengundurkan diri. Setelah itu, dia menjadi Pamsung Pemilu 2009 kemarin, pada saat pelaksanaan pemilu kemarin, dia tampak kelelahan, karena memang dia sedang sakit.
Jasad Misnan langsung diotopsi di Puskesmas Medang Asem. Pernyataan dokter setempat, tidak ada bekas penganiayaan di tubuh Misnan, dia dinyatakan murni gantung diri. Sosok yang dikenal pendiam ini dikebumikan siang hari di pemakaman setempat. Kepergian Misnan diiringi isak tangis keluarganya, karena pria yang berstatus lajang itu dikenal pekerja keras. Setiap hasil usahanya selalu bisa dinikmati seluruh keluarganya, meski penghasilannya Rp 2-5 ribu/hari. (spn)