"Fakta di lapangan, pemilu 2009 sekarang banyak yang blanko. Ini akibat minimnya pemahaman masyarakat tentang pemilu. Ditambah, buta huruf masih banyak, terutama para lanjut usia, mereka tidak bisa membaca kertas suara apalagi mencontreng. Bohong jika bupati menyatakan telah sukses entaskan buta aksara, faktanya bisa dilihat sendiri," kata caleg dapil VI dari PDI-P, Uman Rusmana, kepada RAKA, Senin (13/4) siang.
Menurutnya, yang baru belajar menulis dan membaca di kalangan masyarakat buta huruf memang banyak, tapi penyerapan ilmunya yang masih belum bisa dilaksanakan, terutama pada saat membaca surat suara. Bicara soal politik, Uman menyatakan, kini suara PDI-P menurun, simpatik masyarakat pada pemilu ini memang meningkat. Kendati begitu, caleg telah banyak berupaya meninggikan suara. Dia juga mengungkapkan, jika upaya caleg di daerah dan pusat gencar, maka perolehan suara PDI-P akan meningkat.
Menyoal tentang sikut-menyikut antar partai dan caleg, dia mengatakan hal itu dikembalikan pada peraturan, karena kalau berpegang pada diri sendiri urusannya tidak akan selesai. "Mengenai ini, kita harus kembalikan pada KPU, kalau selama ini cuma wacana dan tidak ada dasar kuat maka tidak akan menyelesaikan persoalan. Jadi, caleg dan siapapun harus taat pada peraturan, jika ada penyimpangan tentang pemilu maka harus didukung bukti kuat," ujarnya. (spn)