JAYAKERTA, RAKA - Kini, guru tak lagi dihormati oleh muridnya seperti dulu, tapi murid cenderung menganggap guru seperti teman, bahkan lebih rendah dibanding temannya sendiri. Ini semua pengaruh acara TV yang tidak mendidik. Demikian kata pengajar SMP Satu Atap 1 Jayakerta, Enjang Khotib di sela acara Maulid Nabi Muhammad SAW, Kamis (2/4) siang. Dengan maulid ini, lanjut Enjang, dia sebagai guru ingin mengajarkan pada siswanya untuk meneladani pimpinan umat Islam, Muhammad SAW. Terlebih, saat ini pengaruh media masa dan tayangan visual TV sangat mempengahruhi ajaran yang tidak Islami. Dia berharap, siswa memiliki akhlak baik dihadapan orang tuanya dan guru juga masyarakat. "Saya prihatin, umumnya saat ini anak dengan guru sudah sangat lemah, pada mubalig kami tekankan untuk bicara soal moral anak, karena moral anak sekarang sudah berkurang, dulu kita sangat hormati guru," ujarnya. Dia juga mengatakan, buruknya moral anak di Jayakerta tidak terbilang parah, masih ada norma dan anak patuh pada orang tua dan siswa. Dan bagian dari akhlak yang baik itu adalah rajin sekolah. Kata Enjang, acara maulid di sekolahnya ini memang baru pertama kali ini meriah, sebelumnya di SMP Satu Atap 1 Jayakerta sering mengadakan Muharaman yang dihadiri tiga kecamatan sekitar Jayakerta. Pada Maulid Nabi Muhammad kemarin, penceramahnya KH. Romli Nurdin dari Ponpes Miftahul Falah, Kecamatan Cibuaya, sedangkan 171 siswa sekolah ini hadir dan menyimak tausiyah dengan antusias. (spn) |
Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat.
Undang teman dari Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang!