RENGASDENGKLOK, RAKA - Wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali menyerang Rengasdengklok Selatan, Kecamatan Rengasdengklok. Dua penderita DBD asal Dusun Bojong Karya II, Rahmat (15) dan Dusun Warungdoyong, Fahmi (5) dinyatakan positif DBD oleh Yayasan RS Proklamasi Rengasdengklok.
Dengan kejadian ini, warga Rengasdengklok menuntut Dinas Kesehatan Karawang untuk melakukan fogging lagi. Ini untuk menjaga supaya wabah berbahaya tidak menular pada warga lainnya. Seperti di jelaskan Kesra Rengasdengklok Selatan, Trusto Suwarji kepada RAKA, Kamis (16/4) siang di tempat kerjanya.
Dia meminta supaya Dinas Kesehatan sungguh-sungguh melakukan fogging sesuai permintaan masyarakat, karena Bupati Karawang Drs. Dadang S. Muchtar pernah mengatakan, kesehatan termasuk salah satu program pemerintahannya yang harus diutamakan. Namun begitu, dia kadang heran, kenapa perogram yang diprioritaskan pemerintah itu harus membayar Rp 1 juta/fogging dari dana swadaya masyarakat. "Saya harus bagaimana lagi, dalam kondisi ekonomi masyarakat yang seperti ini," ujarnya.
Pihak desa, memang selalu mengupayakan K3 (Keamanan, Ketertiban dan Keindahan), tapi tetap saja wabah itu sulit ditangani. Sementara ini, kedua penderita DBD sudah pulang ke rumahnya masing-masing, setelah di rawat di Yayasan RS Proklamasi sejak seminggu lalu. Penderita BDB, Fami dinyatakan posisif setelah diketahui trombosit darahnya turun dari 175 hingga 60 dan diperbolehkan pulang.
Memang, diketahui beberapa dusun di desa masih banyak lahan kosong dan kubangan air yang tidak surut. Ini memungkinkan nyamuk sangat mudah bersarang di daerah tersebut. Apalagi Dusun Warudoyong yang berdekatan dengan pasar Rengasdengklok. Limbah dan air kotor mengalir ke sungai melalui pemukiman tersebut.
Kata Trusto, Dusun Bojongkarya tidak pernah tersentuh fogging, meski di dusun itu kerap sering terjadi warga penderita BDB positif. Padahal, lokasi pemukiman itu dekat dengan Puskesmas Rengasdengklok, tapi penanggulangannya selalu tidak responsif. Sehingga, penderita DBD di desa ini selalu ada hampir setiap pergantian musim. (spn)