RENGASDENGKLOK, RAKA - Mengenaskan! Anggota KPPS TPS 8 Rengasdengklok, Idas Rosadi (57), tewas gantung diri di pohon jambu depan rumahnya sendiri di Kampung Cikangkung Barat I, RT 02/01, Desa Rengasdengklok Utara, Kecamatan Rengasdengklok, Senin (13/4) pukul 01.30 WIB.
Diduga, Idas mengakhiri hidupnya karena tekanan ekonomi ditambah persoalan lainnya yang dia anggap ruwet. Dijelaskan Kaur Pemerintahan Desa Rengasdengklok Utara, A. Saepudin kepada RAKA, kemarin siang. Idas memang sering terdengar tidak harmonis dengan keluarganya. Selain itu, dia punya persoalan hidup dari pekerjaannya sendiri.
"Saya tidak bisa menyebutkan Idas gantung diri karena stres pada pekerjaannya di KPPS. Dia memiliki kondisi labil dan punya masalah, jika dia berpikir panjang sebelum melakukan, maka tidak akan bunuh diri. Ya, memang saya dengar dia selalu punya masalah keluarga sejak lama, diantaranya ekonomi," ujarnya.
Kata A. Saepudin, Idas pertama kali ditemukan tergantung oleh istrinya sendiri dan warga setempat. Sejam sebelum gantung diri, RT setempat bernama Kana sempat menyapa Idas, tapi Idas malah terkesan diam. Sejam kemudian, warga setempat yang melewati rumah Idas curiga dan merasa tidak wajar melihat rumah anggota KPPS ini gelap gulita di dalam dan luarnya, sedangkan rumah tetangganya terang. Lalu, tetangga ini mencoba membangunkan keluarga Idas untuk memastikan rumah mereka baik-baik saja.
Istri anggota KPPS ini bangun, dan menyatakan keluarganya sedang tertidur pulas. Kendati begitu, dia pun heran melihat lampu di luar rumahnya gelap, lalu dia menyuruh tetangganya itu mengecek lampu bohlam. Ternyata, lampu itu tidak putus dan bisa kembali nyala hanya dengan sekali putar. Setelah halaman depan rumah tampak terang, istri Idas kaget melihat sosok tubuh yang menggantung di pohon jambu yang jaraknya tidak jauh dari pintu rumah. Setelah dipastikan itu tubuh suaminya, dia pun menjerit histeris.
Diduga, Idas sengaja mematikan lampu di depan rumahnya sebelum dia mengakhiri hidupnya dengan gantung diri, supaya tidak ada seorang pun yang tahu. Namun begitu, istri Idas menceritakan, sekitar pukul satu malam, dia mendengar burung merpati tetangganya ribut dan suasana di luar sangat gaduh, tapi dia tidak curiga kejadian yang akan menimpa suaminya, dia hanya menganggap suara gaduh itu dari burung yang memang setiap malam sering gaduh. (spn)