CILEBAR, RAKA - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan temu wicara dengan pembudidaya tambak pantai utara (pantura) se-Jawa Barat di Balai Pengembangan Budidaya Perikanan Laut, Air Payau dan Udang (BPBPLAPU) Kecamatan Cilebar, Jumat (6/3) siang. Hadir juga Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Jawa Barat, Ahmad Hadadi dan Bupati Karawang, Drs. Dadang S. Muchtar.
Pada acara ini, Ahmad Hadadi menjelaskan, BPBPLAPU ini memiliki lahan seluruhnya 15 Hektar, diantaranya area pertambakan 12 hektar dan 3 hektar ruang perkantoran termasuk lab. Di BPBPLAPU ini dibudidayakan udang windu, vaneme, putin, ikan kakap dan gurame, juga rumput laut serta ikan tawar, yaitu ikan nila, gurame dan ikan mas. Sebelumnya tambak di pesisir utara Karawang ini pernah melewati masa keemasan, tapi dalam perjalananya mengalami penurunan. Dan kini 40 persen tambak pantai utara sudah kembali menggeliat dengan pola 'poli kultur' yang kini jadi tambak percontohan.
BPBPLAPU ini merupakan kawasan untuk binaan tambak-tambak yang ada di Kabupaten Karawang, Subang, Cirebon dan Indramayu. Jadi, BPBPLAPU ini merupakan ujung tombak pertambakan di sepanjang pantai utara Pulau Jawa. Dan pada tahun 2009-2011 tambak akan menjadi peluang tenaga kerja sekaligus pengembangan tambak ikan. Dan kegiatan pengembangan tambak ini bisa menyerap tenaga kerja dan meningkatkan perikanan.
Sementara itu Ahmad Hadadi menjelaskan, ekosistem pantai akan terus dikembangkan dengan cara memperbanyak mangrove. Dan Dinas Kehutanan akan menambah 1000 pohon mangrove dari total 1,5 juta kawasan hutan mangrove di tambak pantai utara. Sedangkan, sentra produksi tambak akan lebih baik jika difasilitasi perbaikan jalan. Apalagi, kata Ahmad Hadadi, Bupati Dadang S. Muchtar telah banyak memperbaiki akses jalan. Usaha tambak pun mendapat dukungan dengan programnya bupati ini.
Pada kesempatan itu, Ahmad Hadadi meminta PSDA untuk membangun saluran irigasi yang layak, sementara para petambak sudah siap dengan lahan tambaknya, tinggal menunggu perbaikan saluran PSDA. Bicara soal abrasi, kedepan pemerintah akan merehabilitasi tambak-tambak yang tergerus abrasi. Selain rehabilitasi, upaya ini pun bertujuan untuk menyelamatkan pantai dan tambak yang masih ada. Selain tambak yang ada, kini tambak di BPBPLAPU sudah meningkatkan produksi udang ikan bandeng, rumput laut, ikan nila dan kerang hijau. Budidaya itu terdapat di Karawang, Subang, Cirebon, Indramayu dan daerah lainnya dengan pola 'poli kultur'.
"Sumber daya budidaya ikan di Kabupaten Karawang, Indramayu dan Cirebon diharap tahun depan bisa meningkat. Dan petani yang sempat meninggalkan tambak mereka agar bisa kembali menggarapnya. Ini merupakan itikad baik dan dukungan Pemda dan Pemprov budidaya perikanan, terutama untuk menggairahkan ekonomi Karawang dan Jabar," ujarnya.
Budidaya tambak selaras dengan program bupati
Pada kesempatan bicara, Bupati Karawang, Drs. H. Dadang S. Muchtar menjelaskan, kebijakan pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan kabupaten selaras dengan program yang telah dijalankannya, yaitu pendidikan, kesehatan dan ekonomi kerakyatan. Dan kepeduliannya pada ekonomi kerakyatan diantaranya sektor budidaya ikan. Bicara soal mangrove, bupati menyampaikan, jumlah pohon mangrove yang ditanam hampir seimbang dengan yang dibabat dan mati. Penanaman mangrove, aku bupati, kadang hanya terkesan seremonial tapi tidak lama pohon itu habis lagi. "Dilihat dari luar memang tampak padat, tapi didalamnya keropos, ini bukan tanggungjawab bupati tapi Dinas Kehutanan," jelasnya.
Kata Bupati, untuk sektor perikanan harus ada pengerukan saluran air, karena jika hujan besar ikan di area pertambakan habis semua. Dia menegaskan, selama ini Pemda Karawang selalu mempermudah bantuan-bantuan. "Asal digunakan dengan benar dan tidak ada pengurangan, karena kebutuhan sektor ekonomi kerakyatan ini sangat tinggi. Rakyat kita dulunya adalah pelaut dan perikanan, makanya kita dukung sektor budidaya ikan ini," ujarnya.
Sementara, Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan mengharapkan masyarakat bisa memperoleh penghasilan besar dari sektor perikanan, kelautan dan parawisata meski bidang itu tidak tercatat di tanaga kerja dan bukan pekerjaan formal. Ahmad Heryawan menegaskan pentingnya perikanan, saat ini sekitar 1,5 juta hektar tambak di Jawa Barat, tapi yang sekarang berjalan hanya 60 ribu hektar, itu pun hanya 40 persen yang berfungsi. "Kalau sektor itu bisa dibuka dengan baik dan anak didik bisa bekerja di sektor itu, mudah-mdahan bisa mencukupi kebutuhan ekonomi," ucapnya.
Saat ini, kata gubernur, sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan kelautan ratingnya naik 180 persen dan akan terus diprogramkan pada masyarakat, terutama petambak. Diakuinya, mereka yang memproduksi pangan ada keterpurukan disisi kemakmuran. Dengan begitu, dia berkomitmen ada keberkepihakan pada petani itu, diantaranya soal harga pangan yang tidak merugikan petani, meski harga sama seperti tahun sebelumnya, tapi tonasenya diharapkan bertambah banyak.
"Pada saat sama, ketika kita tingkatkan produksi harus merubah dari 'mono kultur' jadi 'multi kultur'. Dan diharapkan, para siswa sekolah memiliki tujuan untuk meningkatkan daerahnya, bukan bekerja di perkotaan. Sepanjang pertanian belum menjanjikan kesejahteraan, sepanjang itulah anak-anak muda tidak mau jadi petani. Jadi jika hasil pertanian seimbang dengan pekerjaan formal, maka anak-anak muda akan mau jadi petani," imbuhnya menceritakan seorang petani yang menyuruh anaknya jadi pekerja di kota, karena kehidupan sebagai petani tidak menjanjikan perubahan ekonomi ke arah yang lebih baik.
Kata gubernur, situasi seperti itu membuat pertanian bukan sesuatu yang menarik, makanya tahapan pertanian diharap jadi bagian yang menarik dan menguntungkan. Dia mengajak semua pihak untuk pikirkan bersama tentang keberpihakan pada sektor tenaga kerja. Selain itu, bicara soal abrasi Ahmad Heryawan menjelaskan, tumbuhan mangrove merupakan penetralisir penyakit pencemaran air laut dan menyeimbangkan alam. "Dengan mengembangkan keseimbangan alam, maka (ekosistem, red) akan terus diperbaiki, kedepan akan terlihat dan indikator terus maju, ikan bertambah dan meningkat, hasilnya pun akan memiliki ekonomi yang lebih untuk semua petani," kata gubernur. (spn)