JAYAKERTA, RAKA - Sebanyak 7 unit CPU (Central Procesing Unit) Komputer SMPN 1 Jayakerta raib digondol maling, Kamis (19/3). Kawanan pencuri yang diduga lebih satu orang ini berhasil mengeluarkan 7 dari 16 CPU komputer yang ada di ruang lab komputer melalui satu jendela yang dicongkel.
Diduga, kawanan maling ini beraksi malam hari saat suasana lingkungan sekolah hening, apalagi di sekolah ini tidak ada penjaganya. Salah satu pencuri itu masuk ke dalam ruang lab melalui jendela yang dipasang tralis besi horizontal. Setelah masuk kedalam ruang lab, pencuri ini langsung mencopot kabel-kabel listrik dan mengangkut CPU ke luar ruang, sedangkan kawannya sudah siaga menerima CPU dari dalam lab.
Dilihat, tralis besi horizontal yang membentang pada jendela itu lebarnya seukuran CPU. Jadi, sangat mudah bagi pencuri untuk mengeluarkan CPU tersebut keluar ruangan. Sedangkan mereka tidak bisa mengeluarkan monitor komputer, karena ukuran tralis terlalu kecil. Kerugian akibat pencurian ini, satu CPU saja ditaksir Rp 1 juta.
Dijelaskan Kepala SMPN 1 Jayakerta, harga 1 komputer Rp 4 juta dan yang dimiliki sekolah adalah komputer seken Rp 1,7 juta/satu unit. Pembelian komputer seken itu mengingat dana anggran sekolah yang minim. Diakuinya, meski komputer seken, tapi bisa digunakan siswa untuk belajar komputer hingga mahir. "Bank saja yang memiliki empat satpam bisa dilumpuhkan, apalagi sekolah yang hanya dijaga seorang penjaga di malam hari," ujarnya.
Kehilangan 7 unit CPU baru diketahui pukul 9.30 WIB, ketika kelas 3 akan belajar praktek komputer. Setelah pintu ruang lab dibuka, salah satu guru kaget, karena beberapa komputer yang berjejer di ruang itu tanpa CPU, awalnya dia mengira CPU sedang diservis. Kehilangan ini sempat membuat geger para guru dan siswa. Namun, hingga kemarin siang, pihak sekolah belum melaporkan hal itu pada kepolisian. (spn)