PEDES, RAKA - Sebagian besar nelayan Desa Sungaibuntu, Kecamatan Pedes dan nelayan Desa Pusakajaya Utara, Kecamatan Cilebar memutuskan tidak melaut sehari karena badai angin yang membahayakan jiwa melanda perairan utara Karawang, Minggu (29/3) sore.
Hingga kemarin, beberapa mengatakan tidak akan melaut terlalu jauh dari daratan, mengingat perubahan cuaca kadang datang tiba-tiba. "Daripada bertaruh nyawa lebih baik tidak usah melaut dulu, memang sekarang ini lagi musim badai," kata seorang nelayan asal Sungaibuntu, Anwar (43).
Diakuinya, sejumlah nelayan lain di Desa Sungaibuntu sejak Minggu (29/3) siang tidak melaut, sambil menunggu musim badai reda, para nelayan memilih berdiam di rumah dan memperbaiki jala dan jaring mereka. "Untuk biaya sehari-hari kami gunakan uang simpanan yang masih ada sedikit," ujarnya.
Cuaca yang tidak menentu ini, membuat sejumlah kapal tangkap ikan milik nelayan yang sebagian besar kapal motor dengan alat tangkap sederhana itu terlihat berlabuh di sepanjang muara sungai, Desa Sungaibuntu. Hal sama dilakukan nelayan Desa Pusakajaya Utara, sejumlah nelayannya istirahat melaut dan memilih mengerjakan jaring tangkapan mereka. "Kalau tidak melaut, kami beres-beres perahu dan memperbaiki jaring ikan," Atmo.
Badai besar pun tidak hanya melanda perairan, di beberapa ruas jalan di beberapa kecamatan, sejumlah pohon dikabarkan tumbang. Badai yang melanda di wilayah Karawang Kota hingga pesisir utara Karawang sempat membuat warga resah, terutama pemukiman yang berdekatan dengan pepohonan. Bahkan, kendaraan pun sulit melaju di jalan raya akibat hempasan angin kencang. (spn)