JAYAKERTA, RAKA - Puskesmas Medang Asem dan Puskesmas Jayakerta, Kecamatan Jayakerta melakukan kemitraan pelayanan kesehatan dengan para paraji, terutama pelayanan untuk menekan kematian pada ibu hamil dan bayi. Sebanyak 25 paraji dari dua wilayah puskesmas itu dilatih tenaga medis puskesmas, Kamis (5/3) siang di Puskesmas Medang Asem.
Pada kegiatan itu, pihak puskesmas memberi keterangan cara penanganan saat ibu melahirkan hingga merawat bayi setelah lahir. Sementara, ibu-ibu paraji menyimak keterangan tersebut dengan seksama. Diketahui, selama ini paraji melakukan penanganan kelahiran bayi dengan cara tradisional. Pada kesempatan pertemuan itu, pihak puskesmas menjelaskan penanganan yang sesuai dengan cara medis.
Dijelaskan, paraji dalam melakukan persalinan tidak boleh menolong sendiri, tapi paraji hanya membantu bidan untuk menangani persalinan tersebut. Sementera itu, Kepala UPTD Puskesmas Medang Asem, Eko Susanto menjelaskan, kemitraan ini bertujuan untuk mendayagunakan paraji sebagai pendamping mental spiritual dalam memberikan pelayanan kebidanan dengan melakukan komunikasi yang terarah, diantaranya ibu hamil (bumil), ibu bersalin (bulin) dan ibu nifas (bufas) setelah lahir.
Kata Eko, paraji membantu bidan dalam pelayanan kebidanan, khususnya pertolongan persalinan. Kemitraan bidan dan paraji ini untuk menjalin kerjasama yang harmonis terarah untuk mewujudkan pandangan yang sama, untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Juga untuk meningkatkan cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan anak akibat dari resiko kehamilan dan melahirkan. "Ini kegiatan yang selalu kita lakukan setiap tahun," ujarnya.
Pihak puskesmas berharap, pada saat bidan melakukan persalinan, paraji hanya bertugas mendukung moril dan spiritual ibu yang akan melahirkan. Sedangkan, bidan yang akan melakukan pertolongan secara medis. Kegiatan ini dihadiri Camat Jayakerta Drs. H. Hamdani dan beberapa kepala desa se-kecamatan, termasuk Dr. Koni dari Dinas Kesehatan Karawang pun turut memberi pejelasan mengenai kesehatan ibu dan bayi pada paraji. "Saya sambut positif kegiatan ini, mudah-mudahan kedepannya paraji mengenal cara medis ketika menangani persalinan," kata camat. (spn)