PEDES, RAKA - Warga Pedes digegerkan penemuan mayat pria paruh baya yang mengapung di saluran irigasi Dusun Kobak Kendal, Desa Kendaljaya, Kecamatan Pedes, Jumat (20/2) pukul 01.00 WIB. Mayat yang diketahui bernama
Sartim bin Rasta (45) warga Dusun Poris, RT 01/03, Desa Kutamukti, Kecamatan Kutawaluya ini dinyatakan hilang dan dicari keluarganya sejak Selasa (17/2).
Pada saat ditemukan, mayat tersebut tampak kaku, kedua tangannya meregang, matanya hampir keluar dari kelopak mata dan lidahnya pun menjulur keluar. Kondisi muka dan tangannya membusuk, ini diduga mayat sudah terendam lama dalam air. Kepada Polsek Kecamatan Pedes, adik kandung Sartim, yaitu Sarkum Bin Rasta menjelaskan, kakanya ini tidak memiliki anak-istri dan bermata rabun, sehingga tidak bisa melihat jelas obyek yang ada di depannya. Dan Sarkum menolak jasad kakaknya di otopsi.
Semula korban ditemukan Adi Yusuf Ahmad, warga Dusun Tanjung Gebang, RT 01/03 Kecamatan Cibuaya dan Nandang Mulyana RT 02/02 Dusun Pedes I, Kecamatan Pedes pada Jumat pukul 01.00 WIB. Pagi dini hari itu, keduanya bersama beberapa orang lainnya sedang mencari ikan dengan menggunakan alat jala di saluran irigasi Dusun Kobak Kendal, Desa Kendaljaya, Kecamatan Pedes.
Kemudian, kedua orang tersebut menemukan sosok mayat dalam keadaan terapung di saluran air dan sudah tak bernyawa, kemudian saksi tersebut melaporkan ke Polsek Pedes. Korban memang sering mencari ikan-ikan di dalam lumpur sepanjang saluran air. Namun naas, pada Jumat dini hari kemarin, Sartim ditemukan tewas dalam kondisi yang mengenaskan.
Sartim diketahui keluarganya sudah tewas ketika banyak warga yang membicarakannya di pasar Rengasdengklok, mengenai penemuan mayat laki-laki di Kecamatan Pedes. Warga yang membicarakan penemuan mayat itu adalah dari arah Desa Sungaibuntu, yang biasa belanja ke pasar Rengasdengklok saat dini hari. Di jalan para pedagang ini melihat beberapa warga yang sedang mengevakuasi mayat dari sungai.
Merasa penasaran ingin mengetahui jasad itu, pihak keluarga Sartim datang ke Polsek Pedes pukul 02.00 WIB, karena Sartim belum pulang selama dua hari. Setelah melihat jasad korban, pihak keluarga Sartim tak asing dengan wajah familinya yang terbujur kaku itu, pukul 08.00 WIB jasad Sartim dibawa pulang. Pada jasad korban tidak diketahui bekas penganiayaan, Sartim diduga meninggal akibat sakit.
Diketahui beberapa tahun lalu, di tempat sama warga Desa Payungsari, Kecamatan Pedes pun meninggal di tempat yang sama. Seorang pria paruh baya jatuh ke saluran irigasi dari sepedanya dan meninggal dunia dengan wajah dan badannya tertutup lumpur. Sementara itu, tahun 2008 kemarin, korban hanyut banyak terjadi di saluran induk Rengasdengklok. (spn)