Jalan raya di Desa Pusakajaya Utara, Kecamatan Cilebar yang hancur akibat terjangan ombak laut.
CILEBAR, RAKA - Para nelayan dan warga yang bermukim di sepanjang pesisir pantai utara Karawang mewaspadai gelombang air laut pasang. Pasalnya, alam sudah mulai tidak ramah, pada beberapa bulan ini gelombang air laut pasang telah menerjang beberapa rumah warga, bahkan diantaranya ambruk. Belum lagi hujan deras yang menyebabkan banjir.
Diketahui, perairan di laut utara Karawang sangat berpotensi terjadi gelombang tinggi, seperti yang terjadi sebulan lalu di Desa Pusakajaya Utara, Kecamatan Cilebar, dua rumah warga setempat ambruk total sedangkan puluhan rumah lainnya rusak berat. Ketika terjadi gelombang tinggi sekitar 3-5 meter di bibir pantai, warga setempat sempat 'shock', beberapa diantaranya mengungsi dan meninggalkan rumahnya, tapi sebagian besar warga setempat tetap bertahan di rumah-rumah mereka hingga sekarang.
Beberapa warga mengatakan, kondisi cuaca saat ini kurang kondusif. Gelombang laut yang tinggi ini akan berbahaya bagi perahu-perahu nelayan. Sementara, pihak pemerintah belum melakukan upaya menangani air laut pasang yang sempat meresahkan warga di sepanjang pesisir pantai. "Selain menerjang rumah-rumah, gelombang besar air laut pasang ini menymbat saluran air pembuang dari sawah dan tambak ikan bandeng. Apalagi jika dibaerengi guyuran hujan, otomatis sawah dan tambak ikan akan banjir karena saluran air pembuangnya tersumbat di muara pantai," kata Sahro, warga Dusun Sukamulya, Desa Pusakajaya Utara, kepada RAKA, Jumat (13/2) sore.
Sementara itu, gelombang air laut itu pun membawa pasir hingga ke daratan dan menutupi jalan raya, akibatnya muara-muara saluran pembuang dari hulu tersumbat, seperti saluran pembuang dari Dusun Babakan Pedes, Tegal Jero dan dusun lainnya tidak bisa mengalir lancar ke laut karena tersumbat pasir. Untuk mengatasinya, beberapa petani tambak dan sawah termasuk aparat desa setempat melakukan pengalian pada muara-muara saluran pembuang, supaya air tidak mengantung dan mengakibatkan banjir, apalagi saat beberapa hari ini hujan selalu turun.
Ombak besar air laut pasang menerjang pemukiman di Dusun Sukamulya, Desa Pusakajaya Utara, Kecamatan Cilebar, pada 13 Januari 2009 lalu, pukul 8.00 dan 11.00 WIB. Akibatnya, sebanyak 10 rumah rusak diterjang ombak setinggi dua hingga tiga meter. Dengan kejadian itu, hingga kini warga setempat masih cemas jika gelombang itu terjadi lagi. Seperti diungkapkan Rohi (32), selama diterjang ombak, sebanyak puluhan kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk menghindari terjangan ombak dan jalan sepanjang 1 km rusak berat terkikis terjangan ombak. (spn)
'Sholat adalah jawaban kehidupan'
e-mail ini dikirim via Nokia 9300
sholat5waktu@yahoo.co.id
0856 9130 9644
Asep Saepudin Hasan (spn)
Reporter RADAR KARAWANG
www.apoedcyber.blogspot.com
www.geocities.com/apoedcyber
'Yang jadi alasan kita beribadah, karena ada kehidupan setelah kematian'