"Desa Rengasdengklok Utara sudah biasa kebanjiran hampir setiap tahun. Terakhir banjir terparah tahun 2007 lalu, semua warga mengungsi ke tempat yang lebih tinggi, terutama warga Dusun Kalijaya I, Dusun Kalijaya II dan Dusun Cikangkung Barat I. Ini memang faktor alam, apalagi di Dusun Kalijaya II lahannya cekung seperti asbak," kata Kepala Desa Rengasdengklok Utara, A. Enin Saputra yang akrab disapa Kapsul, kepada RAKA, Selasa (3/2) siang di ruang kerjanya.
Menurutnya, Dusun Kalijaya ini semula bernama Dusun Kalimati, dia mengartikan sungai yang tidak berfungsi atau sungai mati dan tidak memiliki saluran pembuang air. Hasil survei di lapangan, di dusun tersebut air menggenang setinggi 50-150cm, sehingga menenggelamkan puluhan rumah setempat. Mau tidak mau, warga harus mengungsi ke jalan raya di dusun ini atau dataran yang lebih tinggi. "Memang, dari Dusun Kalijaya tidak ada saluran air pembuang ke saluran sekunder. Dan meski dibangun, itu akan memakan dana yang cukup besar dan butuh dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat," ujarnya.
Dia berharap, agar warganya itu bersabar menghadapi kondisi tersebut, karena banjir ini adalah faktor alam. Dan warga tidak usah menyalahkan desa, kecamatan maupun Pemda Karawang, karena selama ini desa sedang mendata warga yang terendam banjir, data itu akan dilaporkan pada Pemda Karawang melalui kecamatan. "Saya yakin, Pemda Karawang akan membantu warganya," katanya.
Dengan begitu, warga yang kebanjiran harus bersabar dan menunggu bantuan Pemda Karawang, karena selama ini Pemda sendiri masih sangat kerepotan menangani jebolnya dua tanggul Sungai Citarum di Kelurahan Tunggakjati, Kecamatan Karawang Barat dan Desa Kuta Ampel, Kecamatan Batujaya. Memang, kata Kapsul, hujan yang baru turun dua hari ini genangan airnya sudah tinggi. Pihak desa sudah mengupayakan persiapan tenda bagi para pengungsi banjir. Selain itu, pihak desa pun berusaha meminjam mesin pompa air untuk menyedot banjir Kalijaya pada UPTD Bina Marga Rengasdengklok dan Dinas Sosial Karawang.
Dampak lain akibat banjir, lanjutnya, jalan raya jadi rusak, terutama jalan di depan kantor desa, juga wabah penyakit tentunya akan bermunculan. "Saya yakin Pemda Karawang akan berikan bantuan bagi korban banjir, baik itu sembako maupun obat-obatan dari dinas terkait," ujarnya.
Diketahui, banjir yang merendam Dusun Kalijaya II adalah air buangan dari Desa Kertasari dan Desa Rengasdengklok Selatan, seolah dusun Kalijaya ini sebagai penampungan air hujan yang mengalir dari dua desa itu. Mudah-mudahan kedepannnya Pemda Karawang dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat bisa merealisasikan saluran pembuang dari Dusun Kalijaya, supaya air hujan tidak mengantung," ujarnya. (spn)