Fogging
PEDES, RAKA - Menyusul banyaknya warga yang kena Demam Berdarah Dengue (DBD) selama musim hujan ini, warga Desa Payungsari, Kecamatan Pedes meminta fogging. Meski kemarin telah dilaksanakan di Dusun Pedes I, warga di desa ini meminta supaya pengasapan itu dilakukan di semua dusun.
Hal ini diungkapkan beberapa warga, termasuk Tata warga Dusun Pedes II. Dia menyanyangkan fogging hanya dilakukan di pemukiman yang terdapat endemik DBD. Padahal menurutnya, antisipasi wabah ini bisa dilakukan di semua dusun, agara korban DBD berikutnya tidak terjadi. "Jangan sampai ada korban kemudian difogging. Saya harap aturan Dinas Kesehatan mengubah supaya fogging dilakukan tidak hanya pada saat ada korban DBD," jelasnya kepada RAKA, Kamis (19/2) sore.
Beberapa waktu lalu, Kepala Desa Payungsari, Kecamatan Pedes, H. Endjup Somantri menyatakan, pihak desa memang menginginkan supaya semua dusun di fogging, meski setiap rumah harus membayar biaya pengasapan tersebut, tapi pihak Dinas Kesehatannya tidak bisa merealisasikan. "Kami juga diminta pihak kecamatan supaya melarang fogging liar bukan dari Dinas Kesehatan, karena dikhawatirkan mereka menggunakan obat yang berbahaya bagi kesehatan," ucapnya.
Sementara itu, di Desa Rengasdengklok Utara, Kecamatan Rengasdengklok, warga Dusun Jati meminta fogging menyeluruh ke semua pemukiman se-dusun. Beberapa hari kemarin, fogging di dusun ini hanya dilakukan pada sebagian RT, sedangkan pemukiman di RT lainnya belum difogging. "Di musim hujan dan angin kencang ini, satu nyamuk saja bisa berkeliaran jauh. Jadi, yang lebih aman semua rumah difogging," kata Aji warga Jati. (spn)