Garman di atas perahunya, usai melaut.
CILEBAR, RAKA - Sejumlah nelayan tradisional di Desa Pusakajaya Utara, Kecamatan Cilebar mengeluhkan turunnya hasil tangkapan ikan. Akibat menurunnya tangkapan, nelayan mengaku kesulitan mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Bahkan kadang mereka tekor, biaya produksi Rp 160 untuk sekali melaut tidak sebanding dengan harga jual ikan yang diperoleh seharga Rp 150 ribu.
Seperti diungkapkan nelayan asal Dusun Betokmati, Desa Pusakajaya Utara, Garman (35), hampir semua pencari ikan di laut mengeluhkan semakin menurunnya hasil tangkapan, yang berdampak terhadap pengurangan pendapatan. Penyusutan pendapatan di bulan ini akibat cuaca. Dibandingkan beberapa tahun lalu, nelayan masih banyak mendapatkan udang paling sedikit 1 kg. Dengan mendapatkan udang 1 kg saja, nelayan bisa membawa uang antara Rp 60 ribu sampai Rp70 ribu, plus ikan-ikan untuk konsumsi sendiri maupun untuk dijual.
"Entah kenapa sebabnya, hasil tangkapan nelayan akhir-akhir ini jauh berkurang. Padahal, untuk menangkap udang di laut tidak sedikit modal yang harus dikeluarkan," jelasnya kepada RAKA, Rabu (18/2) siang saat dia dan rekannya berbenah usai sepulang melaut.
Tidak hanya nelayan penjaring udang yang mengeluhkan menurunnya hasil tangkapan. Minimnya hasil tangkapan nelayan juga dikeluhkan oleh sejumlah
pedagang ikan. Seperti para penjual ikan bakar di obyek wisata Samudra Baru, Desa Sungaibuntu, Kecamatan Pedes, beberapa pedagang mengaku kesulitan memperoleh ikan dari para nelayan.
pedagang ikan. Seperti para penjual ikan bakar di obyek wisata Samudra Baru, Desa Sungaibuntu, Kecamatan Pedes, beberapa pedagang mengaku kesulitan memperoleh ikan dari para nelayan.
Jenis ikan yang biasa dicari untuk usaha ikan bakar yaitu ikan Kakap, Cumi dan Etong. Ikan-ikan ini biasa paling banyak didapat oleh nelayan tradisional. Sedangkan ikan bandeng bakar sering didapatkan pedagang dari tambak ikan bandeng setempat. Akibat nelayan mengalami penurunan hasil tangkapan, pedangan ikan bakar kesulitan memperoleh ikan tadi. ''Kadang ikan-ikan itu banyak, kadang susah dicari," tukas seorang pedangan ikan bakar di Sungaibuntu, Usman. (spn)