RENGASDENGKLOK, RAKA - Antisipasi banjir, Dinas Bina Marga mengerahkan alat keruk untuk mengangkat lumpur saluran sekunder antara Desa Kertasari hingga Desa Dewisari, mengingat saluran ini dianggap penyebab banjir awal tahun 2008 lalu di Desa Kertasari dan Desa Rengasdengklok Utara, Kecamatan Rengasdengklok.
Camat Rengasdengklok, R. Supandi mengatakan, pihak kecamatan sudah menyediakan tenda untuk pengungsi banjir. Meski banjir belum melanda dua desa tersebut, antisipasinya telah dilakukan jauh hari sebelumnya, supaya banjir tidak parah seperti Februari 2008 lalu.
Sementara itu, Kepala Desa Kertasari, Apud Mahpudin sebelumnya telah mengerahkan semua aparat desa untuk turun ke saluran sekunder, mereka mengangkat sampah yang akan menyebabkan saluran air mampet. Hingga berita ini diturunkan, sudah jadi tugas aparat desa setempat mengontrol kondisi saluran air tersebut.
Awal tahun 2008 lalu, banjir sempat menenggelamkan hampir 70 persen pemukiman di desa Kertasari dan Rengasdengklok Utara, ketinggian airnya mencapai selutut hingga sepinggang orang dewasa, bahkan lebih. Banjir itu disebabkan saluran pembuangnya mampet, terutama saluran sipon yang letaknya di Desa Dewisari. Disinyalir, saluran sipon terlalu kecil sehingga menghambat lanju air dan air yang mengalir dari dua desa tersebut tertahan. Sehingga menyebabkan banjir besar.
Hingga kemarin, hampir semua dusun di dua desa itu telah siaga banjir. Hujan yang terus mengguyur beberapa hari ini sudah mulai menggenangi beberapa rumah di dua desa tersebut. Beberapa aparat desa mengatakan, saat ini hujan sudah mulai turun hampir setiap hari. Jika hujan terus-terusan mengguyur lebat, tidak menutup kemungkinan banjir besar kembali terjadi. (spn)